Abstrak
Meningkamya tantangan dan beban pekerjaan yang semakin kompleks sedikit banyak membawa pengaruh tertadap kinerja para pegawai, hal tersebut juga berlaku bagi individu personal di Kepolisian. Ti(( dapat dipungkiri bahwa dewasa ini dengan semakin meningkatnya beban dan tantangan kerja mampu menyebabkan para aparat Kepolislan menjadi mengalami tekanan dalam bekerja yang pada akhimya berdampak pada timbulnya stres kerja. Untuk itu diperlukan langkah pengelolaan stress yang biasa disebut dengan manajemen stress. Terutama di lingkup kerja Satlantas Polres Lampung Selatan mengindikasikan adanya terjadi pertingkatan intensitas kerja yang dimiliki oleh para persona Sat Lantas serta penurunan gairah kerja anggota Adapun penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh yang ditimbulkan dalam manajemen stress dengan kinerja persona. Sat Lantas Polres Lampung Selatan. Selain itu bentuk pengelolaan stress kerja dilingkup kerja anggota Sat Lantas Polres Lampung Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitative dengan pendekatan statistic dimana data diperoleh rnelalui penyebaran kuesioner kepada 61 responder dan total 156 responden yaitu anggota Sat Lantas Polres Lampung Selatan. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji validitas, realibilitas, analisis rentang skala, analisis faktor, analisis deskriptive, korelasi, analisis regresi, dan koef lien determinan . Pengolahan data sendiri dilakukan melaltti bantuan software SPSS for windows versi 11,5. Dari basil penelitian menunjukkan bahwa manajemen stress berpengaruh signifikan terhadap kinerja personil lantas yang rnana nilai sig nya adalah 0,002 yang lebih kecil dari nilai yang ditentakan sebesar 0,05. Dari persamaan regresi yang diperoleh, maka peningkatan 10% dari manajemen stres akan meningkatkan 3,84% kinerja personil sat lantas Polres Lampung Selatan. telah berupaya rnelakukan penelitian lingkungan kerja yang marnpu mengeliminir terjadinya stres pada personal. Terkait dengan pembagian togas dan beban kerja yang ada math terlihat bahwa banyaknya kasus yang dihadapi anggota personal dalam masalah lalu lintas serta kondisi lain lintas dilapangan terkadang rnasih menimbulkan depresi dan perasaan tertekan dari para anggota saat bekerja. Penerapan manajemen stres juga dilakukan melalui kebijakan pimpinan yang senantiasa menginstraksikan para anggotanya untuk menerapkan poly hidup sehat dengan melakukan kegiatan olahraga secara periodik, seperti pada umumnya organisasi kepolisian lainnya. Pendekatan psikologis dari pimpinan dapat dikatakan lebih efektif guna mengurangi beban kerja.