Abstrak
Tatkala masyarakat sadar, ada suatu kondisi yang lebih baik dari semua maka keinginan melakukan perubahan ke arah yang lebih baik itu menjadi suatu keniscayaan. Berbagai carapun dilakukan demi mewujudkan keadaan yang lebih baik. Bermunculanlah para tokoh perubahan yang menyebut dirinya reformis. Mereka melakukan perubahan dalam tatanan masyarakat tanpa merubah system yang ada, hanya memperbaiki kelemahan system yang ada. Disisi lain ada pula sebagian masyarakat yang hendak melakukan perubahan secara sistematis yang hendak melakukan perubahan secara sistematis yang sekaligus merubah tatanan system yang ada. Inilah kaum revolusioner yang ingin melakukan perubahan menyeluruh. Kata reformasi dan revolusi sebenarnya tak asing di telinga kita. Namun bayangan yang digambarkan kedua kata itu sangatlah berbeda. Kaum reformis menuduh kaum revolusi oner hanya akan memakan banyak korban demi merubah masyarakat. Sebaliknya kaum revolusioner beranggapan bahwa kaum reformis hanya buang-buang waktu, bahkan jika dulu pejuang kita hanya melakukan reformasi maka kita tak mungkin lepas dari system penjajah alias belum merdeka. Bagaimana sebenarnya pilihan kita dalam merubah tatanan masyarakat menuju lebih baik? .