Abstrak
Ilmu keislaman pernah mengalami kemandekan atau ke jumud an selama lebih dari satu milenium. Para pemikir barat maupun islam kontemporer sering kali menunjukkan kelemahan dan ketertinggalan islam dalam memberikan andil bagi problem-problem sosial budaya di era modern kontemporer. Namun, untunglah pada satu abad terakhir ini para ulama dan intelektual islam sudah banyak berkreatif dan inovatif dalam mengembangkan ilmu sesuai dengan tuntutan kontemporer baik dalam aspek ontologi, epistomologi, maupun askiologi. Namun demikian, ketika dikatikan dengan akidah islam, muncul kecemasan bahwa pengembangan ilmu secara bebas akan menodai akidah dan dogma islam. Karena itu dikembangkanlah paradigma non akidah yang diaplikasikan untuk imu keislaman. Salah satu jalan keluarnya adalah paradigma sistem.