Abstrak
Masih segar dalam ingatan kita bahwa pada beberapa bulan terakhir telah terjadi beberapa peristiwa yang apabila dicermati secara seksama, memberi efek negatif terhadap citra Polri. Beberapa peristiwa dimaksud, sebagai berikut Meninggalnya puluhan orang pads saat peringatan hari ulang tahun Republik Maluku. Selatan (RMS) tanggal 25 April 2004 yang dirayakan oleh puluhan orang simpatisan RMS di Ambon yang diakhiri dengan kerusuhan. Beberapa media massa menyoroti, bahwa Polri terlambat mengambil tindakan sehingga menimbulkan banyak korban meninggal dunia Terjadi bentrokan antara mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) dengan anggota Polri pada tanggal 1 Mei 2004 di kampus UMI. Korban mahasiswa sebanyak 42 orang luka-luka dan 1 orang luka tembak Peristiwa tersebut mendapat sorotan negatif di media massa. Opini yang berkembang bahwa Polri tidak mampu melaksanalcan tugas sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat (Tabah, dalam Suara Pembanian, 7 Mei 2004). Beredamya VCD tentang pengarahan Kapoiwil Banyumas Kombes Pol Drs. AA. Mapparessa tanggal 29 Mei 2004 di Aula Kepolisian Resort (Pokes) Banjar Negara kepada keluarga besar Polri, para. pumawirawan, dan warakawuri. Dalam pertemuan tersebut diduga ada indikasi bahwa Kapolwil telah mengarahkan untuk memilih salah satu calon presiden pada Pemilu 5 Juli 2004. Peristiwa peristiwa tersebut cukup santer diberitakan media massa di dalam dan di luar negeri sehingga membangun opini negatif dan menenggelamkan upaya-upaya konstruktif yang telah dilakukan oleh Polri selama ini.