Abstrak
tar belakang dalam penulisan skripsi ini : adalah banyaknya tantangan togas poiri yang menuntut agar polri dapat bekerja secara prĀ©fesional, dimana told( ukur keberhasilan poiri tidak dilihat dad banyaknya orang yang dimasukkan ke penjara roman bagaimana pain dapat mencegah kejahatan itu tidak terjadi, dalam mencegah dan menanggulangi kamtibmas Polri telah rnenentukan kebijaksanaan yang bersifat strategis, antara lain pembinaan keamanan swakarsa dengan konsep Palmas(perpolisian masyarakat) yaitu penyelenggaraan togas kepolisian yang mendasari kepada pemahaman bahwa untuk rnenciptakan kondisi aman dan tertib tidak rriungkin dilakukan oleh Paid sepihak sebagai subjek dan masyarakat sebagai objek, melainkan hares dilakukan bersama oleh polisi dan masyarakat dengan cara memberdayakan masyarakat melalui kemitraan polisi dan warga masyarakat, sehingga secara bersama-sama mampu mendeteksi gejala yang dapat menimbulkan permasalahan di masyarakat, mendapatkan solusi untuk mengantisipasi permasalahannya serta memelihara keamanan dan ketertiban di Iingkungannya. penerapan model polmas antara lain dilakukan oleh beberapa unsur salah satunya yaitu Bintara Poiri Pembina Kamtibmas (Babinkamtibmas) yang disiapkan dan ditugaskan sebagai Pembina kamtibmas di desaikeiurahan tertentu. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggai 3 Desember 2gpg ski 2 Januari 2010. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatit. Berdasarkan pendekatan tersebut, pengumpulan data dilakukan dengan teknik pengamatan, wawancara dan perneriksaan dokumen berkaitan dengan Babinkamtibmas. Berdasarkan data tersebut dapat ditemukan bagaimana implementasi Polmas yang dilakukan oleh Babinkamtibmas pada Poisek sukaraja. Penulis menggunakan kepustakaan konseptual yaitu konsep-konsep Polmas, Siskamling dan Bhabinkamtibmas. Hasil analisis yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa implementasi Polmas yang dilaksanakan: oleh Babinkamtibmas di Polsek Sukaraja yaitu FKPM, Ronda Kampung dan Program Sambang Mesa dan Warga (Sadewa) namun pelaksanaannya belum rnaksimal. Hai ini disebabkan karena faktor internal seperti SDM Babinkamtibmas, sarana dan prasaran dan anggaran serta faktor eksternal seperti kondisi masyarakat, kondisi geografis dan peran pemerintah. Penulis memberikan rekomendasi kepada Poisek Sukaraja untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada seperti melakukan pelatihan Babinkamtibmas, koordinasi dengan Pemda, meningkat intensitas komunikasi antara Poiri dan masyarakat.