Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk Menggambarkan kondisi kamtibmas di wilayah hukum Polres Ambon; Mengetahui implementasi manajemen pengamanan yang dilaksanakan oleh Satuan Brimob Polda Maluku dalam mendukung pemeliharaan kamtibmas di wilayah hukum Polres Ambon; dan Mengidentif kasi faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi manajemen pengamanan dalam mendukung pemeliharaan Kamtibmas di wilayah hukum Polres Ambon. Konsep dan teori yang digunakan adalah Teori Manajemen (James A.F. Stoner), Konsep MOP Polri (Mates Polri), Konsep Rencana Pengamanan (Perkap Nomor 24 Tahun 2007 tentang Sistem Manajemen Pengamanan Organisasi), Konsep Kamtibmas, dan Teori Kepemimpinan Visioner (Stephen P. Robbin). Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan, yaitu menggabungkan basil pengamatan dengan hasil wawancara mendalam yang diperoleh dari beberapa narasumber untuk mendapatkan gambaran yang jelas dari perspektif interaksi sosial dalam rangka pelaksanaan kegiatan implementasi manajemen pengamanan oleh Satuan Brimob Polda Maluku dalam mendukung pemeliharaan kamtibmas di wilayah hukum Polres Ambon. Lokasi penelitian ini adalah pada Satuan Brimob Polda Maluku berkedudukan di jalan Jenderal Sudirman Tantui Ambon dengan Subden Gegana berkedudukan di Jalan Sudirman Tantui Ambon. Temuan yang diperoleh penulis selama melakukan penelitian, pertama adalah kondisi Kamtibmas di wilayah hukum Polres Ambon masih cenderung kurang aman dan tidak kondusif Kedua adalah implementasi manajemen pengamanan yang terdiri dari prosedur Rutin, Insidentil dan Darurat belum sepenuhnya dilaksanakan oleh KasatWil dalam hal permohonan permintaan bantuan pengamanan Sat. Brimob Polda Maluku, sehingga pertikaian cenderung bereskalasi tinggi. Temuan ketiga, Faktorfaktor yang mempengaruhi implementasi manajemen pengamanan diprioritaskan pada hasil Kirka Intelijen Sat. Brimob Polda Maluku maupun Kirka Intelijen SatWil. Kondisi Kamtibmas relatif aman dan kondusif namun kondisi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang cenderung kurang aman dan tidak kondusif. Faktor-faktor tersebut adalah faktor kesadaran hukum masyarakat masih relatif kurang; faktor perekonomian dan kesejahteraan hidup masih relatif rendah; faktor tingkat pendidikan masih relatif rendah; dan faktor masyarakat kota Ambon yang memiliki temperamen tinggi dan sexing mengkonsumsi minunian ber-alkohol. lmplementasi manajemen pengamanan yang dilaksanakan terdiri dari prosedur Rutin, prosedur Insidental dan prosedur Darurat, yang salah satunya berpedoman pada Surat Keputusan Kakor Brimob Polri No.Po1.:Skepll 1 5!X112006, tanggal 14 Nopember 2006 Buku Pedoman Pelaksanaan Operasional Brimob Polri, dan beberapa Juknis Iainnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi manajemen diprioritaskan pada hasil Kirka Intelijen, salah satunya ditugaskan untuk Melakukan deteksi dini terhadap setiap kemungkinan ancaman yang timbul/terjadi, dan lain-lainnya.