Abstrak
Penelitian ini diiatabelakangi dari maraknva unjuk rasa di wilayah •hukum Poiwilltabes Makassar yang terkadang hams berakhir dengan bentrok antara anggota Kompi Dalmas Sat Samapta Polwiltabes Makassar dengan pengunjukrasa. lronisnya, media massa sal Mu menampilkan sisi negatif dan; tindakan-tindakan yang dilakukan Kompi Dalmas Sat Samapta Polwiltabes Makassar. Terlebih masih sering dttemukan penyimpangan penyimpangan dalam penanganan unjuk rasa ()la anggotanya. Untuk itulah penelitian ini dilakukan dengan fokus pada peningkatan peran Kompi Dalmas Sat Samapta Polwiltabes Makassar dalam penanganan unjuk rasa. Sebagai pisau analis digunakan Konsep Peranan Dan Peran, Manajemen Operasional Polri Fungsi Teknis Samapta, Perilaku Dan Perilaku Organisasi, Perilaku Menyimpang (Deviant Behavior), Unjuk Rasa, Pembangkangan Sipil (Civil Disobedience) dan Pengendalian Massa. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Sumber informasi didapat dari sumber primer dan sumber sekunder yang diperoleh dari teknik pengunpulan data yaitu wawancara, observasi dan studi dokumen. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini menghasilkan temuan data yang terkait dengan lokasi penelitian, Kompi Dalmas Sat Samapta Polwiltabes Makassar, unjuk rasa yang terjadi di wilayah hukum Polwiltabes Makassar, tahap-tahap penanganan unjuk rasa, penyimpanganpenyimpangan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya penyimpangan tersebut, upaya-upaya peningkatan peran terkait dengan sumber daya manusia, sarana dan prasarana, anggaran dan metode, serta harapan Kompi Dalmas dan masyarakat Was upaya peningkatan peran tersebut. Setelah melakukan pembahasan terhadap temuan data tersebut. diperoleh kesimpulan bahwa penanganan unjuk rasa Kompi Dalmas Sat Samapta Pohviltabes Makassar dilakukan dengan merujuk pada MOTL Polri dan telah memenuhi 4 jiwa MOP Fungsi Teknis Samapta. Namun, dalam pelaksanaannya masih ditemukan adanya penyimpangan-penyimpangan. Adapun upaya peningkatan peran Kompi Dalmas Sat Samapta Polwiltabes Makassar dilakukan dengan merujuk pada peningkatan sumber daya manusia, sarana dan prasarana, anggaran dan metode yang pada prinsipnya adalah upaya menumbuhkan perilaku organisasi yang positif. Sementara harapan Kompi Dalmas Sat Samapta Polwiltabes Makassar bila merujuk pada peran yang dijalankannya dapat dilihat sebagai harapan yang bersifat meramalkan (predicted role expectation) dan harapan normatif (prescribed role expectation), sedangkan harapan masyarakat dapat dikatakan sebagai harapan (expectation) tentang peran. Rekomendasi dari penelitian ini adalah dengan membentuk sebuah Tim Khusus yang bertugas sebagai negosiator dengan melibatkan berbagai Satuan Fungsi dan tokohtokoh masyarakat, merevisi SOP, melakukan sosialisasi Perkap 1712009 tentang Manajemen Pengendalian Bencana dan mempergunakannya sebagai salah satu rujukan peraturan perundang-undangan pada penelitian-penelitian sejenis yang akan dilakukan.