Abstrak
Setelah bergulirnya reformasi, Brimob dituntut untuk mampu merubah paradigma militeristiknya menjadi Iebih humanis. Perubahan ini menjadikan kebanggaan akan satuan Brimob berkurang sehingga secara tidak iangsung berpengaruh terhadap motivasi kerja anggota Korps l3rimob. Kepala Detaseman sebagai unsur pimpinan di jajaran Korps Brimob memiliki tugas dan tanggung jawab untuk dapat memotivasi anggotanya sesuai gaya kepemimpinan yang diterapkan. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh gaya kepemimpinan Kepala Detasemen terhadap motivasi kerja anggota Korps Brimob Polri.
Penelitian ini menggunakan teori dan konsep kepemimpinan menurut Sutrisno dan tend motivasi menurut Sthephen Robbins. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, sedangkan metode penelitian adalah dengan menggunakan metode survai. Sampel yang diteliti sebanyak 208 responden dari populasi yang ber jumlah 433 personel Maka Detasemen. Teknik penguinpuian data dilakukan dengan kuisioner. Teknik analisis data diawali dengan uji validitas dan reliabilitas, kemudian dilakukan analisis korelasi, regresi dan koefisien determinasi serta uji hipotesis dan uji asumsi klasik.
Berdasarkan basil penelitian, ditemukan bahwa responden seluruhnya adalah laki-laki Sebagian besar responden berumur antara 30-40 tahun dan sebagian besar telah berdinas selama 8-16 tahun. Berdasarkan tingkat pendidikannya, lebih dari 82% responden memiliki tingkat pendidikan SMA atau sederajat.
Berdasarkan basil analisis korelasi, diketahui bahwa gaya kepemimpinan Kepala Detasemen memiliki hubungan positif dengan motivasi kerja anggota Korps Brimob. Hal ini dapat diketahui dari nilai R yang menunjukan nilai koefisien positif (R=0,537). Sedangkan berdasarkan analisis regresi berganda, diketahui bahwa koefisien variabel gaya kepemimpinan demokratis bernilai 0,457 dan koefisien gaya kepemimpinan otokratis bernilai -0,193. Dalam uji hipotesis diketahui bahwa nilai F hitung lebih besar dari F tabel (41,635 > 3,04) dengan signifikansi 0,000.
Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan Kepala Detasemen berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja anggota Korps Brimob Polri. Adapun gaya kepemimpinan Kepala Detasemen dipengaruhi pleb bakat, pengetahuan, karateristik anggota dan situasi. Sedangkan motivasi kerja anggota Korps Brimob dipengaruhi oleli pemimpin, kompensasi, Iingkungan kerja dan pengakuan Dengan demikian, diharapkan Kepala Detasemen marnpu menerapkan gaya kepemimpinan yang dapat meningkatkan motivasi anggotanya dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya.