Abstrak
Dalam rangka menyikapi tuntutan masyarakat yang menginginkan sikap profesionalisme Polri yang tercermin dalam perilaku petugas Polri dalam melasanakan tugas pokoknya maka, Polri melakukan reformasi menuju Polisi sipil melalui perubahan aspek struktural, kultural dan instrumental. Dari ketiga aspek tersebut, perubahan kulturlah yang paling susah untuk diwujudkan sehingga menjadi aspek yang paling disorot dan diperhatikan. Dalam mewujudkan tjuan reformasi untuk membangun institusi yang profesional dalam bingkai Polisi sipil, Korps Brimob Poiri menekankan hal tersebut pada fungsi pembinaan personel ena merupakan fungsi organik yakni fungsi yang selalu ada dan melekat pada setiap unsur pimpinan pada semua tingkat dan level organisasi sehingga sangat berperan dalam perubahan kultur organisasi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kemampuan fungsi pembinaan personel dalam rangka mendukung perubahan kultur di lingkungan Satuan III/PELOPOR Korps Brimob Polri serta faktor-faktor yang mernpengaruhinya. Penulis memilih pendekatan penelitian kualitatif dengan tehnik pengumpulan data wawancara, observasi dan study dokumen sehingga penulis ▪ dapat menghimpun data dan fakta yang berkaitan dengan pokok pembahasan. Penulis menggunakan kepustakaan konseptual dengan konsep pengaruh, konsep kinerja, konsep polisi sipil dan dan menggunakan teori Cultural Change, teori manajemen dan teori manajemen personel.