Abstrak
Tuntutan masyarakat terhadap polri semakin meningkat, perubahan paradigma ke arah civilian police menjadi suatu hal yang sangat mutlak dilakukan oleh Polri dalani menjawab tuntutan dari masyarakat ini. Dan dalam perubahan paradigma ini diperlukan suatu pedoman agar perubahan tersebut terarah serta efektif dan efisein dalam pelaksanaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari budaya organisasi terhadap sikap anggota Polri dalam upaya pencegahan kejahatan. Budaya organisasi merupakan keyakinan dan asun:nsi dasar yang digunakan oleh anggota suatu organisasi dalam berperilaku. Budaya organisasi dalam penelitian ini dibangun dengan menggunakan teori kesatuan budaya (culture contigency theory) dari Denison. Denison menyatakan bahwa dalam sebuah organisasi yang efektif terdapat empat dimensi budaya yaitu keterlibatan, konsistensi, kemampuan adaptasi dan misi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan pendekatan kuantitatif. Tehnik pengumpulan data primer dilakukan dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden yaitu anggota Polsek Metro Cilandak. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 110. Pembagian kuisioner dengan menggunakan tehnik sampel jenuh kepada seluruh anggota Polsek Cilandak. Untuk pengolahan data peneliti menggunakan bantuan program komputer Statistical SPSS 17 O dan Microsoft Excel. Hasil analisa data menunjukkan bahwa rata-rata sikap anggota Pohl. di Polsek Metro Cilandak dengan persentase 83,6% pada kriteria sensing melakukan upaya pencegahan kejahatan. Dari hasil uji regresi linier berganda, faktor konsistensi merupakan faktor yang paling dominan dalam dengan nilai koefisien regresi sebesar 0.631 artinya setiap terjadi peningkatan budaya organisasi dalam faktor konsistensi sehingga menyebabkan kenaikan nilai rata-rata dalam variabel Konsistensi (X2) sebesar 1 poin maka akan menaikkan nilai rata-rata sikap anggota Polri dal= upaya pencegahan kejahatann (Y) sebesar 0.631 pain, Secara keseluruhan budaya organisasi menyumbang sebesar 87.5% pada sikap anggota Polri dalam upaya pencegahan kejahatan. Hal ini sesuai dengan teori Peters and Iatem ran's (Buchanan dan Huczynski, 2004: 648) bahwa budaya organisasi berisi nilainilai yang memberikan petunjuk urrnum bagi seluruh anggota Polsek dalam bertindak dan menjadi panduan bagi perilaku mereka. Untuk meningkatkan sikap anggota Polri dalam upaya pencegahan kejahatan dapat dilakukan dengan cara memberikan arahan dan memotivasi anggota Polsek agar menumbuhkan kernauan dan kesadaran yang dapat meningkatkan budaya organisasi balk dalam faktor keterlibatan, konsistensi, kemarnpuan adaptasi dan rrnisi dan memnberikan dukungan morn maupun substansi dalam peningkatan budaya organisasi. Faktor konsistensi merupakan faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi sikap anggota dalam upaya pencegahan kejahatan di Polsek Metro Cilandak hendaknya dipertahankan dengan cara pemberian teladan dari Kapolsek kepada anggotanya untuk lebih mengedepankan tindakan preventif, meningkatkan semangat kekeluargaan dan meningkatkan kerjasama, koordinasi dan integrasi dalam melaksanakan tugas sehari-hari.