Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja Unit Patroli Satuan Samapta Polres Minahasa dalam penanggulangan kejahatan dengan fokus pada pelaksanaan patroli yang dilakukan, hasil-hasilnya dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Untuk melihat hal permasalahan tersebut, penelitian ini menggunakan kepustakaan konseptual berupa transformasi kultur, kinerja, kewenangan Unit Patroli Satuan Samapta Poires Minahasa dalam pelaksanaan patroli, Manajemen Operasional Samapta Polri, patroli dalam kerangka Program Quick Respon Police Backbone di Bidang Kesamaptaan Polri dan pencegahan kejahatan situasional. Pendekatan dan metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dan studi kasus. Sumber inforrnasi didapat dari sumber primer dan sumber sekunder. Narasumber dari penelitian ini adalah yang berasal dari Polres Minahasa dan masyarakat yang pernah mendapatkan bantuan kepolisian dari anggota patroli. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Sementara teknik analisis data melalui tahap reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini dilakukan pada Tanggal 11 April 2009 sampai dengan 26 April 2009 dengan mengambil lokasi penelitian di wilayah hukum Poires Minahasa dan obyek penelitian yaitu pelaksanaan patroli Unit Patroli Satuan Samaptanya dalam penanggulangan kejahatan. Temuan data dan hasil penelitian ini menunjukan bahwa pelaksanaan patroli Unit Patroli Sat Samapta Polres Minahasa dilakukan dengan mengambil bentuk Patroli Rayon dengan jenis patroli kendaraan bermotor roda dua, roda empat dan jalan kaki yang kegiatannya merujuk pada manajemen operasional tujuh langkah yang lazim dipergunakan oleh Polri. Merujuk pada penggunaan sumber daya organisasi dan basil yang diperoleh dalam pelaksanaan patroli oleh yang dilakukan oleh Unit Patroli Sat Samapta Poires Minahasa maka dapat dikatakan bahwa dengan diterapkannya bentuk patroli rayon, efesiensi dalam hal penggunaan sumber daya organisasi dan efektifitas dari aspek pencegahan kejahatan dan quick result aspect dapat dimaksimalkan. Dalam pelaksanaan patroli tersebut Unit Patroli Sat Samapta Polres Minahasa dipengaruhi oleh faktor-faktor yang bersifat mendukung dan menghambat yang terkait dengan dengan unsur-unsur manajemen yaitu berupa men, materials, machines, money dan markets yang mana untuk memaksimalkan kinerjanya terkait diterapkan bentuk patroli rayon. Rekomendasi dari penelitian ini adalah dalam pelaksanaan patroli yang dilakukan ada baiknya bila rayon-rayon patroli yang ada, dapat ditambah lagi dengan rayon-rayon patroli lainnya yang mengkhususkan pada jenis patroli jalan kaki atau sepeda dengan mengambil rute patroli yang lebih sempit. Jadi patroli jalan kaki atau patroli sepeda bukan hanya digunakan untuk menyiasati akses jalan yang tidak dapat dilalui oleh patroli kendaraan saja tapi memang dilaksanakan secara khusus dengan merujuk pada rayon-rayon tertentu dengan rute patroli yang lebih sempit. Rekomendasi lainnya adalah selain menggunakan bentuk patroli rayon (beat), sebaiknya juga dikombinasikan dengan bentuk patroli dialogis, mengingat bentuk patroli ini sangat cocok untuk jenis patroli jalan kaki dalam rangka pemberdayaan masyarakat.