Abstrak
Permasalahan ini bertujuan untuk mengungkap tentang bagaimana efektifitas penanganan aksi unjuk rasa anarkis oleh peleton dalmas di wilayah hukum Polresta Makassar Barat dan faktor-faktor apa yang mempengaruhi anggota peleton dalmas dalam penanganan aksi unjuk rasa anarkis di wilayah hukum Polresta Makassar Barat. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode Metode Penelitian dalam penulisan skripsi ini menggunakan metode studi kasus (case study) yaitu penelitian ini memusatkan diri secara intensif pada satu obyek tertentu yang mempelajarinya bagaimana efektifitas penanganan aksi unjuk rasa anarkis oleh peleton dalmas tersebut secara lebih jelas dan mendalam. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan studi dokumen dengan sumber informasi dari anggota peleton dalmas, dari kesatuan Polresta Makassar Barat , dari mahasiswa, dan dari tokoh masyarakat. Dalam menganalisis data-data yang diperoleh tersebut, penulis menggunakan pisau analisis berdasarkan teori dan konsep yaitu teori manajemen (perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian), konsep efektifitas, konsep pengendalian massa, konsep aksi anarkis dan konsep manajemen konflik atau negosiasi. Berdasarkan hasil temuan kemudian dibahas dengan menggunakan teori, diambil kesimpulan bahwa efektifitas penanganan aksi unjuk rasa anarkis oleh peleton dalmas Polresta Makassar Barat di wilayah hukum Polresta Makassar Barat telah dilaksanakan, hal ini dapat dilihat pada rendahnya persentase aksi unjuk rasa dalam kurun waktu tahun 2006-2008 namun masih terdapat kekurangan. Dalam melaksanakan penanganan aksi unjuk rasa di wilayah hukum Polresta Makassar Barat dibutuhkan sumber daya manusia khususnya personel peleton dalmas yang kuantitas maupun kualitas yang memadai untuk terciptanya situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah Makassar Barat. Sehingga dari kesimpulan tersebut ada beberapa hal yang disarankan guna meningkatkan efektifitas peleton dalmas Polresta Makassar Barat adalah Perlunya peningkatan keterampilan dan kemarnpuan personel peleton dalmas, penyediaan barak atau tempat tinggal untuk personel peleton dalmas, melibatkan fiingsi-fungsi lain dan instansi yang terkait dalam melaksanakan penanganan aksi unjuk rasa baik anarkis maupun tidak anarkis, perlunya pemberian reward dan punishment secara seimbang kepada personel peleton dalmas Polresta Makassar Barat untuk meningkatkan motivasi dan semangat kerja sehingga tahapan-tahapan penanganan unjuk rasa sesuai Perkap No.16 tahun 2006 dapat dilaksanakan sesuai yang diharapkan.