Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi karena adanya fenomena maraknya kasus tindakan anarkis yang dilakukan oleh anggota FPI di dalam menjalankan tujuannya, khususnya yang terjadi di Kabupaten Ciamis dengan melakukan aksi razia yang rentan menjurus ke arah anarkis. Hal ini telah mengkhawatirkan dan bahkan sudah mengancam ketertiban umum. Penanganan tindakan anarkis dari kelompok massa FPI tersebut perlu ditangani kepolisian secara persuasif untuk menghindari ekses yang tidak diharapkan. Persuasif diwujudkan dalam bentuk menjadikan polisi sebagai sosok yang profagonis_ Rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah Bagaimana Penanganan Kasus Anarki Yang Dilakukan Front Pembela Islam (FPI) Oleh Satuan Reskrim Di Wilayah Hukum Polres Ciamis dengan 3 pokok permasalahan yaitu (1) bagaimana gambaran kasus anarki yang dilakukan oleh FPI di wilayah hukum Polres Ciamis (2) bagaimana Penanganan kasus anarki yang Dilakukan FPI oleh Satreskrim Polres Ciamis (3) faktor-faktor apa yang mempengaruhi penanganan kasus anarki yang dilakukan FPI oleh Satreskrim Polres Ciamis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, menggunakan data primer dan data sekunder, teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi (pengamatan), wawancara mendalam dan telaah Dokumen, teknik analisis data dilakukan dengan tahapan reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini yaitu : (1) gambaran Kasus Anarki yang dilakukan oleh FPI di wilayah hukum Polres Ciamis cukup meresahkan masyarakat yang dapat menggangu keamanan dan ketertiban yang ada di dalam masyarakat itu sendiri. Hal ini dikarenakan aksi-aksi yang dilakukan FPI telah menjurus kepada tindakan yang anarkis. (2) penanganan kasus anarki oleh Satreskrim yang dilakukan FPI di wilayah hukum Polres Ciamis cukup baik dan berjalan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (3) faktor faktor yang mempengaruhi penanganan kasus anarki oleh Satreskrim yang dilakukan FPI di wilayah hukum Polres Ciamis terdiri atas faktor internal dan eksternal. Faktor pendukung internal organisasi yaitu kemampuan Kasat Reskrim berkoordinasi dengan satuan fungsi lain dalam memperoleh alat bukti dan menemukan pelaku, kemampuan memotivasi anggotanya, serta kemampuan yang baik dari anggota dalam menyidik perkara kasus anarki yang dilakukan FPI di wilayah hukum Polres Ciamis. Faktor penghambat internal kurangnya sarana dan prasarana yang dapat mendukung proses penyelidikan dan penyidikan. Sedangkan, faktor pendukung eksternal organisasi mendapatkan dukungan dan partisipasi dari instansi terkait dan pondok pesantren di Kabupaten Ciamis. Faktor penghambat sulitnya mendapatkan saksi dari masyakat, karena masyarakat setempat cenderung tidak mau terlibat hukum.