Abstrak
Latar belakang permasalahan penelitian ini diangkat dari program Kapolri untuk melakukan akselerasi dalam rangka mewujudkan transformasi Polri menuju Polri yang mandiri, profesional dan dipercaya masyarakat. Keyakinan untuk mewujudkan ini selalu didengungkan dalam mewujudkan transformasi kultural dan reformasi birokrasi dalam lingkup Polri. Salah sate kebijakan yang diambil adalah melakukan tindakan tegas terhadap jenis jenis kejahatan yang dianggap meresahkan masyarakat seperti kejahatan narkoba, illegal logging, illegal mining, trafficking, korupsi, perjudian dan berbagai jenis kejahatan konvensional yang ada. Kejahatan konvensional ini juga dianggap panting karena kejahatan ini langsung mengarah pada sendi kehidupan masyarakat. Kejahatan konvensional ini dilakukan oleh para preman dengan berbagai modus yan sudah terkenal dimasyarakat seperti penjambretan, penodongan, pencurian rumah, perampokan, penganiayaan, pengeroyokan, pengrusakan fasum, pemerasan dan kejahatan jalanan Iainnya (street crime) Perumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara Transformasi nilai-nilai pelayanan dalam penanganan kasus premanisme terhadap Pencitraan Polri di Satuan Reskrim Pokes Metro Jakarta Barat Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode penelitian menggunakan metode survey. Sumber data / informasi yang diambil dalam penelitian ini terdiri dari masyarakat dalam wilayah hokum Polres Metro Jakarta Barat yang pernah atau sedang diperiksa oleh anggota Satuan Reskrim Pokes Metro Jakarta Barat khususnya dalam penanganan kasus premanisme. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan wawaneara dan kuesioner dengan menggunakan skala Likert. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa berdasarkan teori dari Groonros yang menjabarkan tentang nilai-nilai pelayanan kepada 6 sub variabel yaitu aspek profesional, aspek perilaku, aspek fleksibel, aspek relialibilitas, aspek recovery dan aspek reputasi dan kredibilitas ternyata mempunyai pengaruh yang positif terhadap peningkatan citra Polri di mata masyarakat. Proses transformasi yang dilakukan oleh Polri dengan melakukan pembahan dan perbaikan pada aspek-aspek ini dinilai sangat tepat guns dan mampu meningktkan kinerja anggota Polri dilapangan dalam berinteraksi dengan masyarakat. Polri diharapkan mampu bertindak tegas dalam penangnan kasus premanisme dengan melakukan tindakan preventif, represif maupun rehabilitatif sesuai dengan aturan hokum yan ada. Pembahasan hasil penelitian difokuskan pada sasaran untuk menjawab permasalahan yang ada dan membuktikan hipotesa yang ada. Pembahasan hasil penelitian dilakukan dengan menggunakan tekhnik SPSS dan data-data statistik pendukung lainnya. Setelah melakukan uji validitas dan uji realibilitas dilakukan analisa korelasi bivariat untuk melihat hubungan dari kedua variabel dengan menggunakan korelasi Peason. Dalam penelitian ini juga dilakukan analisa regresi linear sederhana yang melihat hubungan antara masing-masing sub variabel dalam variabel babas terhadap variabel terikat dan juga menentukan sub variabel apa yang paling dominan mempengaruhi variabel tetap dan akhimya sebagai data pelengkap kami juga