Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perilaku anggota Sat Reskrim Polres Semarang Selatan dalam penindakan preman dengan fokus penelitian yaitu penindakan preman oleh Sat Reskrim Polres Semarang Selatan, perilaku anggota Sat Reskrim Polres Semarang Selatan dalam penindakan preman tersebut dan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku anggota Sat Reskrim. Polres Semarang Selatan tersebut. Penelitian ini menggunakan kepustakaan konseptual berupa konsep perilaku, perubahan budaya, perubahan budaya Polri, Manajemen Operasional Polri, penegakan hukum, penegak hukum dan premanisme. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian field research. Informasi didapat dari Kapolres/Wakapolres, Kaurbinops, Kasat Reskrim, Anggota Reskrim yang terlibat penindakan preman, preman yang terjaring dalam razia yang dilakukan Polres Semarang Selatan dan masyarakat umum. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan melakukan wawancara, observasi dan telaah dokunien. Sementara teknik analisis data yang dilakukan melalui tahap reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini menunjukan basil yaitu penindakan preman yang dilakukan oleh Sat Reskrim Polres Semarang Selatan dilakukan dalam bentuk operasi rutin dan operasi khusus kepolisian "Operasi Premanisme Candi 2009 Polda Jateng" yang dilaksanakan dengan langkah-langkah yang merujuk pada Manajemen Operasional Tujuh Langkah yang lazing dipergunakan pleb institusi Polri. Selain itu juga ditemukan hasil bahwa Perilaku yang ditampilkan oleh anggota Sat Reskrim Polres Semarang Selatan dalam pelaksanaan kegiatan preman mencerminkan perilaku yang humanis, profesional dan sesuai dengan prosedur. Hasil lain dari penelitian ini menunjukan bahwa Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan perilaku anggota Sat Reskrim Polres Semarang Selatan yang humanis, profesional dan sesuai dengan prosedur dalam penindakan preman ini adalah faktor-faktor yang berkaitan erat dengan aspek manusia, aspek kelompok, aspek komunikasi, aspek sistem organisasi, aspek dinamika organisasi dan aspek lingkungan. Adapun rekornendasi yang diberikan penelitian ini adalah guna mempertahankan dan meningkatkan lagi perilaku anggota Sat Reskrim yang positif dalam penindakan preman yang dilakukan di masa-masa mendatang, maka ada baiknya bila kegiatankegiatan yang berkaitan dengan aspek manusia, aspek kelompok, aspek komunikasi, aspek sistem organisasi, aspek dinamika organisasi dan aspek lingkungan dapat terns ditumbuhkernbangkan dimana hal ini arnat berkaitan dengan masalah pembinaan balk di bidang personil, rnateriil dan logistik, anggaran. Rekoniendasi lainnya adalah perlu kiranya dilakukan studi khusus mengenai perilaku organisasi Polri, termasuk perilaku anggota-anggota organisasi Polri yang berkesinambungan agar Polri mampu untuk dihadapkan pada kondisi perkernbangan lingkungan, sosial dan budaya serf, ilmu pengetahuan dan teknologi yang berdampak pada ekspektasi masyarakat terhadap perilaku organisasi Polri.