Abstrak
Semenjak bergulirnya reformasi banyak sekali terjadi unjuk rasa bahkan tidak jarang aksi mereka mengarah pada tindakan melawan hukum atau anarkis. Oleh karena perlu penanganan dari aparat kepolisian termasuk Brimob. Tentunya keberhasilan ini sangat dipengaruhi oleh seorang pemimpin dalam hal ini komandan kompi. Pemimpin yang resonan adalah pemimpin yang menyelaraskan diri dengan perasaan orang lain dan menggerakkan perasaan mereka kearah emosi yang positif. Dan pemimpin yang menggunakan gaya-gaya kepemimpinan yang berdampak emosi positif jelas menghasilkan hasil yang Iebih baik dari pada mereka yang tidak, sehingga akan berdampak pada peningkatan kerja baik perorangan, tim maupun organisasi termasuk dalam penanganan unjuk rasa anarkis yang merupakan salah sate tugas yang diemban Brimob. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan tujuan eksplanasi atau menjelaskan pengaruh variabel babas terhadap variabel terikat. Peneliti menentukan sampel sejumlah 117 responden dengan menggunakan tabel ukuran sampel dengan tingkat kepercayaan 5% dimana populasinya 153 orang. Data dikumpulkan dengan menggunakan kusioner yang selanjutnya dilakukan ujii validitas dan reliabilitas untuk mengukur instrumen penelitian. Selanjutnya data dianalisis dengan regresi linier berganda yaitu dengan uji F untuk mengetahui pengaruhnya secara simultan dan uji t untuk mengetahui pengaruh masing-masing sub variabel. Kemudian untuk mengetahui kontribusi variabel independent terhadap variabel dependen digunakan koefisien determinasi (r2) dengan tingkat signifikan (error) dalam penelitian ini adalah 5%. Didalam temuan penelitian mencangkup tentang gambaran umum daerah penelitian yang terdiri dan kondisi umum, visi dan misi satuan, kondisi struktural kelengkapan PHH dan data penanganan unjuk rasa yang pernah dilakukan oleh Kompi 2 Detasemen B. Selanjutnya dilakukan uji validitas dan reliabelitas kepada anggota yang berjurnlah 15 orang. Pembahasan ini mengulas tentang profil responder, deskripsi jawaban responden, uji asumsi klasik dan uji hipotesis dengan regresi linier berganda, dimana mendapatkan hasil secara sirnultan terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan terhadap unjuk rasa anarkis sebesar 62,6%. Sementara visioner positif signifikan sebesar 0,397, Pembimbing positf signifikan sebesar 0,832, Afiliatif positf tidak signifikan sebesar 0,084 dan demokratis positf signifikan sebesar 0,333. Kemudian gaya kepemimpinan pembimbing merupakan gaya dominant. Secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan kornandan kompi Brimob terhadap penanganan unjuk rasa sedangkan secara parsial semua berpengaruh kecuali gaya afiliatif. Oleh karenanya disarankan agar komandan kompi 2 tetap mengedepankan gaya kepemimpinan pembimbing dan meningkatkan gaya yang Iain kemudian kapada para komandan kompi Brimob hendaknya memahami bahwa keberhasilan tugas dipengaruhi oleh banyak gaya kepemimpinan sehingga diharapkan komandan kompi terampil menggunakan gaya-gaya tersebut sesuai dengan keadaan.