Abstrak
Aspek keamanan jalan di Indonesia khususnya pada kota-kota besar memiliki tingkat kecelakaan yang tinggi disebabkan beberapa faktor, antara lain manusia, kendaraan, lingkungan dan cuaca. Banyaknya peristiwa kecelakaan lalu lintas hampir semuanya disebabkan kesalahan manusia. Maka dari itu Polri berupaya memberikan pendidikan terhadap masyarakat dalam rangka pencegahan kecelakaan lalu lintas akan lebih efektif jika disertai dengan kultur 3 S (Senyum, Sapa, Salam) diharapkan dapat merubah citra negatif Poiri tersebut. Pada kenyataan di lapangan, tidak jarang dalam memberikan penyuluhan atau teguran terhadap pengguna jalan, personal selalu menampilkan kesan yang tidak simpatik sehingga citra negatif masih melekat pada umumnya dari masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk memahami dan memperoleh gambaran umum tentang kultur 3 S, efektifitas kultur 3 S serta faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan kultur 3 S dalam mencegah Laka Lantas Teori dan konsep yang digunakan adalah Kultur Polisi, Pencegahan Kecelakaan Lalu Lintas, Lalu lintas jalan. Konsep Efektivitas, Teori Manajemen, Teori Motivasi, Teori Perilaku Penelitian ini memiliki tema transformasi kultural Poiri yang dilakukan di wilayah hukum Poltabes Palembang dan jadwal waktu antara bulan Maret sampai April 2009. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian lapangan, dan teknik pengumpulan datanya melalui wawancara, telaah dokumen dan observasi. Teknik analisa data menggunakan reduksi data, sajian data dan tank kesimpulan. Temuan penelitian, penerapan kultur 3 S yang sudah dilaksanakan sejak tahun 1993 bagi masyarakat kota Palembang telah memiliki implikasi diantaranya penurunan angka kecelakaan lalu lintas, dapat mempererat hubungan antara polisi dan masyarakat. Selama ini sejak tahun 1993 sampai sekarang tahun 2009 penerapan kultur 3S di Sat Lantas Poltabes Palembang sudah berjalan dengan balk yang di indikasikan dengan adanya penurunan angka kecelakaan lalu lintas. Sehingga dengan adanya Kultur 3 S yang diterapkan dapat dikatakan cukup efektif dalam mencegah kecelakaan lalu lintas.Faktor-faktor yang paling utama mempengaruhi dalam pelaksanaan kultur 3 S (senyum, sapa, salam) dalam mencegah Laka Lantas oleh Satiantas Poltabes Palembang adalah perilaku dan sikap personal serta kesejahteraan personal Sat Lantas Poltabes Palembang sangat mempengaruhi terhadap tindak pungutan liar yang dilakukan. Dengan kesejahteraan yang mencukupi make dapat mencegah personal rnelakukan pungutan liar demi keuntungan dirinya. Saran, seyogyanya pimpinan Sat Lantas dapat memberikan motivasi berupa mated atau insentif dengan tujuan mensejahterakan personal Sat Lantas untuk menghindari adanya penyimpanganpenyimpangan yang dilakukan. Apabila di masa yang akan datang terdapat penelitian yang sama agar memfokuskan kepada peningkatan kinerja anggota Sat Lantas dalam menerapkan kultur 3 S.