Abstrak
Pelayanan pengamanan barang bukti yang dilaksanakan oleh Satuan lalu lintas Polies Bengkayang sudah dilaksanakan akan tetapi belum optimal, hal ini terlihat dari lokasiltempat penyimpanan barang bukti tersebut baik untuk kendaraan roda 2 maupun roda 4 dan kendaraan Iainnya. Di samping itu juga terlihat petugas Sat. Lamas yang menyita barang bukti kasus kecelakaan lalu lintas dan menyerahkan ke petugas pengamanan barang bukti seringkali tidak disertai/dilampirkan surat-surat lengkap penyitaan barang bukti dan hal ini tentunya akan membuat suatu permasalahan tersendiri, baik bagi pihak Sat. Lantas maupun petugas pengamanan barang bukti dan tentunya bagi pihak pemilik barang bukti yang akan mengambil barang bukti yang dimilikinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami tentang pelaksanaan pengamanan barang bukti kasus kecelakaan lalu lintas dalam mendukung proses penyidikan; faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pengamanan barang bukti kasus kecelakaan lalu lintas; dan alternatif solusi yang diterapkan Satuan Lalu Lintas Pokes Bengkayang dalam mengatasi hambatan-hambatan tersebut. Konsep dan teori yang penulis anggap memiliki relevansi dengan temuan penelitian ini adalah konsep Kualitas Pelayanan, teori Harapan, teori Pencegahan Kejahatan, dan teori Kerjasarna. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yaitu mcndeskripsikan secara mendalam mengenai pelayanan pengamanan barang bukti sebagai pendukung proses penyidikan kasus kecelakaan lalu lintas oleh Satuan Lalu Lintas Polres Bengkayang. Metodenya adalah metodefield research. Alasannya karena melalui rnetode ini memudahkan peneliti untuk menelaah secara mendalam, detail, intensif dan menyeluruh terhadap kegiatankegiatan selarna melakukan penelitian. Temuan penelitian adalah pertama, pelayanan pengamanan barang bukti yang dilaksanakan oleh Polres Bengkayang belum dapat dikatakan optimal karena ditemukan beberapa permasalahan, yaitu tempat penyimpanan barang bukti untuk kendaraan roda dua hanya dengan dibangun sebuah gudang semi permanen berukuran 4 x 10 m2. Dan untuk kendaraan roda empat dan selebihnya hanya ditempatkan di ruang terbuka yakni halaman Polres Bengkayang. Kedua, faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pelayanan pengamanan barang bukti adalah dilatarbelakangi adanya faktor harapan adanya peningkatan pelayanan khususnya pelayanan pengamanan barang bukti melalui kinerja petugas pengamanan barang bukti,, dan faktor lainnya . Ketiga, alternatif solusi yang diterapkan Sat. Lantas Pokes Bengkayang adalah dengan meningkatkan kerjasama antara petugas Sat. Lantas Polres Bengkayang dengan petugas pengamanan barang bukti. Pembahasan dari penulisan skripsi ini adalah bahwa setelah dilakukan pembahasan dan analisis dapat dibuktikan bahwa konsep dan teori-teori yang digunakan dalam pembahasan