Abstrak
Penelitian ini bertujuan ingin memperoleh informasi mengenai pengaruh kecerdasan emosional terhadap perilaku pelayanan anggota Satuan PHH Detasemen C Satbrimob Polda Metro Jaya dalam menghadapi unjuk rasa anarkis. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pengembangan implementasi agenda reformasi Polri dalam bidang pelayanan kepolisian di Detasemen C Satbrimob Polda Metro Jaya selaku obyek penelitian, khususnya dan Polri umumnya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan format eksplanasi dan menggunakan metode survey. Populasi penelitian berjumlah 430 orang dan sampel nya sebanyak 80 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu studi kepustakaan, kuesioner, dan wawancara (interview), sedangkan teknik analisis datanya menggunakan uji persyaratan regresi linier (uji korelasi, uji regresi, dan uji t) dan uji asumsi (asumsi kenormalan, uji heteroskedastisitas, uji linieritas, dan uji auto korelasi). Seluruh pengolahan dan penghitungan data dalam penelitian ini, menggunakan program komputer SPSS for windows version 13. Dari proses analisis yang telah dilakukan, diperoleh dasil , yaitu : (1) nilai koefisien korelasi sebesar 0,593, artinya bahwa tingkat pengaruh antara kecerdasan emosional dengan perilaku pelayanan tergolong dalam kategori hubungan kuat dan searah, (2) Nilai koefisien determinasi yaitu sebesar 0,337 atau 33,7 %, artinya bahwa variabel kecerdasan emosional mampu menjelaskan keragaman variabel perilaku pelayanan anggota satuan PHH Detasemen C Satbrimob Polda Metro Jaya sebesar 33,7%, sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. (3) Nilai t hitung (6,502)> t tabel (1,96) sehingga Ho ditolak, artinya bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kecerdasan emosional terhadap perilaku pelayanan anggota Satuan PHH Detasemen C Satbrimob Polda Metro Jaya dalam menghadapi unjuk rasa anarkis. (4) Dalam uji kenormalan nilai-p (0,873) > nilai alpa (0,05), artinya bahwa asumsi galat menyebar normal terpenuhi atau dengan kata lain data berasal dari populasi berdistribusi normal. (5) Dalam uji heteroskedastisitas nilai-p (0,969)> nilai alpha (0,05), artinya bahwa kecerdasan emosional) telah terpenuhi asumsi komoskedastisitasnya, atau data populasinya bervarian homogen. (6) Dalam uji linieritas nilai F hitung (1,87) < F tabel (4,001), artinya bahwa memiliki makna asumsi linertas terpenuhi. (7) Dalam uji auto korelasi diperoleh nilai 1,515