Abstrak
Penanganan banjir oleh Satuan Brimob Polda Kalimantan Timur merupakan salah satu bentuk kepedulian Satuan Brimob Polda Kalimantan Timur di dalam memberikan bantuan pelayanan SAR kepada masyarakat. Akan tetapi dalam pelaksanaannya, Sat Brimobda Kaltim menghadapi berbagai kendala baik internal dan eksternal. Dengan situasi dan kondisi serta fenomena tersebut mendorong penulis untuk melakukan penelitian tentang pelayanan yang diberikan oleh Polri khususnya Satuan Brimob Polda Kaltim dalam menangani korban bencana alam. Oleh karena itu pada penelitian ini , penulis ingin melihat bagaimana mekanisme pelayanan penanganan korban banjir, faktor pendukung dan penghambat pelayanan, serta langkah-labgkah yang diterapkan oleh Satuan Brimob Polda Kalimantan Timur dalam mengatasi hambatan-hambatan tersebut. Penelitian ini menggunakan beberapa teoti dan konsep untuk membahas temuan penelitian di lapangan, diantaranya adalah konsep pelayanan Polri, konsep disaster management, teori kebutuhan, konsep koordinasin serta konsep tentang SAR. Penelitian ini dilakukan di Satuan Brimob Kalimantan Timur pada tanggal 18 Oktober s/d 12 November 2008. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif, dengan metode studi kasus Pada penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, antara lain wawancara, observasi serta pemeriksaan dokumen. Dari hasil penelitian maka diperoleh hasil bahwa mekanisme pelayanan penanganan korban banjir oleh Satbrimob Polda kalimantan Timur sudah sesuai dengan prosedur peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan mengutamakan visi dan misi serta motto Satbrimob Polda Kalimantan Timur dengan lebih diorentasikan pada pelayanan Polri terhadap publik. Faktor penduduk dan penghambat yang mempengaruhi Sat Brimobda Kaltim dalam memberikan pelayanan penanganan korban banjir, dapat berasal dari internal dan eksternal organisasi. Faktor internal yang bersifat mendukung adalah kemampuan dan pengalaman personil, ketersediaan sarana dan -prasarana. Sedangkan faktor eksternal yang memdukung adalah peran serta masyarakat dan intansi yang terkait, dan sosialisasi pencegahan dan penanganan korban banjir, Faktor penghambat yang berasal dari internal yaitu keterbatasan sumber daya manusia, kurangnya pelatihan, kurangnya anggaran dan sarana prasarana yang belum memadai. Sedangkan faktor eksternalnya yaitu luasnya wilayah kalimantan Timur dan medannya yang cukup berat sehingga menyulitkan kinerja Team SAR Satbrimobda Polda Kalimantan Timur untuk datang memberikan pelayanan kepada masyarakat. Langkah-langkah Satbimob Polda Kalimantan Timur dalam mengatasi hambatan-hambatan selama pelaksanaan pelayanan penanganan korban banjir yitu dengan mengajukan penambahan personil kepada Polda Kaltim, mengikut sertakan anggota dalam pelatihan SAR, pemeliharaan dan pemberdayaan sarana dan prasarana yang ada.