Abstrak
Konsekuensi dari diutusnya Muhammad saw sebagai khataman nabiyyin adalah berakhirnya kenabian dan kerasulan ditangan beliau saw. Begitu pula risalah yang dibawanya menjadi "mahakarya" yang menyempurnakan dan menutup risalah - risalah sebelumnya. Namun, bagaimana logikanya sehingga Muhammad saw mesti menjadi pelaku pemuncak yang risalahnya dinyatakan sebagai penuntas dialog antara langit dengan umat manusia, padahal problema kemanusiaan sepeninggal beliau saw senantiasa terus berkembang dan kian kompleks? Belum lagi perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin canggih, sehingga oleh sebagian orang yang apriori, dijadikan dalih untuk menunjukkan kekadaluarsaan dan kemandulan Islam dalam menjawab tentang zaman. Apa peran nabi - nabi yang muncul diantara para nabi pembawa risalah, dan mengapa mereka mesti ada? Celakanya, tidak jarang para ulama gagap ketika menjawab, bahkan tidak jarang terpojok, sehingga kian menjastifikasi serangan mereka.