Abstrak

Konflik antar kampung yang sering terjadi di wilayah Polsek Dolo menjadi suatu ancaman terhadap situasi keamanan dan ketertiban di wilayah tersebut, karena pada konflik antar kampung tersebut berdampak pada aktifitas masyarakat baik dari kedua belah pihak yang bertikai maupun secara umum kecamatan Dolo.

Konflik antar kampung yang terjadi seperti pada desa Tulo dengan desa Kotarindau yang terjadi sejak tahun 2002 dan terakhir tercatat tahun 2005 disebabkan oleh beberapa permasalahan dimana penyelesaian bukan dengan jalan damai namun dengan aksi saling balas dengan melibatkan sekelompok orang atau bahkan massa dalam jumlah yang lebih besar lagi.Dengan demikian untuk menangani agar jangan terjadi lagi konflik yang melibatkan antar kampung, Polsek Dolo dengan penjabaran terhadap strategi Perpolisian Masyarakat telah menerapkan Perpolisian Masyarakat (Polmas) di desa Tulo dalam deteksi dini terhadap ancaman kamtibmas yang timbul.

Melalui penelitian dengan pendekatan kualitatif yang menggunakan metode penelitian fapangan yaitu bertujuan unutk mendapatkan gambaran yang nyata dengan menggaii data-data dan informasi yang lengkap tentang penerapan Polmas di desa Tulo dalam deteksi dini untuk mencegah terjadinya pertikaian, perkelahian atau konflik antar kampung yang satu dengan yang lainnya di wilayah Polsek Dolo. Sehingga dapat diketahui bagaimana konflik antar kampung khususnya desa Tulo dengan desa Kotarindau terjadi, permasalahan dan penyebab terjadinya serta faktor-faktor yang mempengaruhi dan solusinya.

Adapun hasil penelitian yang berupa temuan antara lain adanya penyebab terjadinya konflik antar kampung dikarenakan adanya anak-anak muds yang mengkonsumsi miras di acara pasta sehingga mudah terjadi salah paham dan ketersinggungan maka akhirnya menimbulkan pertikaian, pertentangan dan lebih membesar lagi kearah konflik antar kampung. Namun dalam penerapan Polmas guna mencegah terjadinya konflik antar kampung tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi baik itu berasal dari internal Polsek Dolo dan petugas Polmas itu sendiri maupun berasal dari eksternal Polsek Dolo. Adapun rekomendasi yang diajukan berdasarkan temuan fakta di fapangan diantaranya adalah bila terjadi konflik di harapkan agar kepolisian setempat mengambil tindakan penyelesaian yang tegas agar konflik tidak berlarut larut. Selanjutnya masih perlu diadakan pelatihan dan sosialisasi ketingkat Polsek agar pemahaman tentang Polmas benar-benar dipahami sehingga tidak menimbulkan salah persepsi baik itu anggota Polsek sendiri maupun masyarakat. Perlunya ditingkatkan lagi peran serta instansi pemerintah terkait untuk meminimalisir penyebab terjadinya konflik.