Abstrak

Wilayah kabupaten Alor meruipakan bagian dari propinsi Nusa Tenggara Timur yang tidak terlepas dari adanya konflik antar kelompok, salah satunya terjadi di wilayah kecamatan Teluk Mutiara. Institusi kepolisian sebagai salah satu institusi yang memiliki peran menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini mengangkat permaslahan : a) terjadinya konflik antar warga, b) implementasi Polmas dalam mencegah terjadinya konflik antar warga, c) faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi Polmas tersebut. Penulisan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Informan dari penelitian ini adlaah pihak Polres Alor, tokoh masyarakat, warga masyarakat di kecamatan Teluk Mutiara. Teknik oengumpulan data dilakukan denganpbservasi , wawancara dan telaah dokumen.

Skripsi ini menunjukan bahwa terjadinya konflik antar warga masyarakat di kecamatan Teluk Mutiara disebabkan faktor yang palking menonjol adalah tingkat solidaritas agama dan kampung yang tinggi serta hidup saling berkelompok. Hal-hal inilah yang juga merupakan faktor pendukung terjadinya konflik antar warga di kecamatan Teluk Mutiara. Dalam implementasi Polmas untuk menyelesaikan dan mencegah terjadinya konflik antar warga dilakukan melalui pemberdayaan Polmas maka Polres Alor lebih menitik beratkan pada pemberdayaan tokoh masyarakat, tokoh agama dan adat serta pemberdayaan petugas Polmas dan FKPM.