Abstrak

Jalak Bali atau dalam nama ilmiahnya Leucopsar rothschildi Sejak tahun 1966, IUCN (International Union for Conservation of Natur and Natural Resources) telah memasukan Jalak Bali ke dalam Red Data Book, yaitu buku yang memuat jenis flora dan fauna yang teraneam punah sedangkan dalam konvensi perdagangan intemasional bagi jasad liar CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of wild fauna and flora) Jalak Bali terdaftar dalam Appendix I, yaitu kelompok yang teraneam kepunahan dan dilarang untuk diperdagangkan, penampilannya yang indah dan elok membuat Jalak Bali merupakan salah satu butting yang paling diminati oleh Para kolektor dan pemelihara burung. Penangkapan liar, hilangnya habitat hutan, serta daerah dimana hurting ini ditemukan sangat terbatas menyebabkan populasi Jalak Bali cepat menyusut dan teraneam punah dalam waktu singkat. Untuk itu dibutuhkan peran serta aktif masyarakat dalam mendukung upaya pelestarian burung Jalak Bali di Taman Nasional Bali Bast melalui pelaksanaan Polmas oleh Polsek Gerokgak.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus Dalam penelitian ini, penulis mencoba menggambarkan dan membahas kondisi burung Jalak Bali di Taman Nasional Bali Barat (TNBB), Upaya pelestarian yang dilakukan, peranan petugas Polmas Polsek Gerokgak dalam mendukung upaya pelestarian burung Jalak Bali di TNBB, dan faktor,faktor mempengaruhi tugas petugas Polmas. Penelitian dilakukan selama kurang lebih satu bulan dengan lokasi penelitian di wilayah hukum Polres Buleleng Polda Bali. Selain studi dokumen, maka tekhnik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara terhadap pejabat kepolisian setempat, pihak BalaiTaman Nasional Bali Barat dan instansi terkait, serta masyarakat Kecamatan Gerokgak di sekitar TNBB.

Melalui studi kasus dapat diketahui proses pelaksanaan tugas dan penerapan Polmas yang dilakukan oleh Polsek Gerokgak, serta langkah-langkah yang diambil untuk keberhasilan pelaksanaan pelestarian burung Jalak Bali di TBB. Selama ini upaya pelestarian cenderung dilaksanakan sendiri oleh pihak Taman Nasional Bali Barat dengan melakukan upaya penangkaran, dan bekerjasama dengan pihak swasta tanpa melibatkan potensi masyarakat yang berada di sekitar TNBB yaitu masyarakat Desa Sumberkelampok. Polmas yang diterapkan oleh Polsek selama ini tidak menyentuh masalah pelestarian burung Jalak Bali.

Hasil penelitian menunjukan bahwa Babinkamtibmas yang selama ini dikedepankan selaku pengemban fungsi Polmas belum mencapai hasil yang maksimal. hal ini disebabkan karena pemahaman terhadap Polmas sangat kurang dan terjadi kesalahan persepsi di level Babinkamtibmas mengenai Polmas itu sendiri. Mereka cenderung masih berpandangan bahwa Polmas lama dengan Bimmas yang telah mereka lakukan selama ini.