Abstrak

Penelitian ini bermaksud untuk melihat peranan Polres Lampung Selatan dalam pencegahan transportasi narkoba ilegal di Pelabuhan Bakauheni dengan melakukan studi kasus terhadap peranan Polres Lampung Selatan dalam Satgas Seaport Interdiction Pelabuhan Bakauheni. Untuk itu penulis memfokuskan penelitian dalam hal keberadaan Polres Lampung Selatan pada Satgas Seaport Interdiction Pelabuhan Bakauheni, upaya-upaya pencegahan transportasi narkoba ilegal yang dilaksanakan dan faktor-faktor yang mempengaruhi upaya-upaya tersebut.

Sebagai pisau analisis, penelitian ini menggunakan konsep berupa peranan, tugas dan wewenang Polri. Konsep lain yang digunakan adalah konsep tentang transportasi narkoba sebagai sebuah tindak pidana dan konsep mengenai Satgas Seaport Interdiction. Selain itu juga digunakan teori dari Clarke mengenai strategi pencegahan kejahatan dengan pendekatan situasional dan teori mengenai analisis SWOT.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Sumber informasi diperoleh melalui wawancara dengan informan yang berasal dari Polres Lampung Selatan dan PT. ASDP Bakauheni. Selain itu data sekunder juga digunakan yang diperoleh melalui melalui penelusuran dokumen yang berkaitan dengan peranan Polres Lampung Selatan di dalam Satgas Seaport Interdiction. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi dan penelusuran dokumen. Teknik analisa data dilakukan dengan metode induktif melalui reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan.

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang penulis lakukan, diperoleh jawaban bahwa personil Polres Lampung Selatan yang ditempatkan pada Satgas Seaport Interdiction Pelabuhan Bakauheni ini dalam hal pencegahan transportasi narkoba ilegal sangatlah aktif dan menonjol. Upaya-upaya pencegahan yang secara sadar atau tidak, telah memenuhi beberapa kriteria dari 8 (delapan) teknik pencegahaan kejahatan dengan pendekatan situasional yang diajukan oleh Clarke, yaitu target hardening, control access to gate, control crime fasilitator, screen entrance/exits, formal surveillance, surveillance by employees, natural surveillance,dan reduce temptation. Dalam melaksanakan upaya-upaya tersebut, para personil Polres Lampung Selatan juga dipengaruhi oleh faktor-faktor internal dan eksternal, baik yang mendukung maupun menghambat pelaksanaannya. Kedua faktor tersebut, baik yang mendukung maupun menghambat memiliki pengaruh yang kental dan satu sama lainnya saling mempengaruhi.

Penelitian ini memberikan rekomendasi yaitu agar kinerja satgas ini ke depan lebih optimal, maka aspek anggaran operasional satgas, kesejahteraan anggota, dan teknologi hams segera diperbaharui. Selain itu semua personil Polri yang ditugaskan pada satgas ini tidak boleh dibebani dengan tugas rangkap. Dan untuk kelancaran pelaksanaan tugasnya, maka pada satgas ini hams ada petugas penyidik dan fasilitasnya.