Penelitian ini membahas tentang upaya peningkatan kinerja pusat data bom Mabes Polri dan kaitannya dengan pelaksanaan operasi penjinakan bom oleh Brimob Polri. Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah upaya peningkatan kinerja Pusat Data Bom Mabes Polri guna menunjang operasi penjinakan bom oleh Brimob Polri yang dibagi menjadi 4 (empat) Rumusan sub permasalahan, yaitu: Bagaimana program kerja Pusat Data Balm yang berkaitan dengan pelaksanaan operasi penjinakan bom oleh teknisi bom Brimob dan apakah program kerja tersebut dapat membantu pelaksanaan tugas operasional teknisi bom Brimob, kendala yang terjadi atau mungkin dapat terjadi di lapangan dalam pelaksanaan togas operasional teknisi bom dan sejauh apa Pusdabom dapat membantu para teknisi bom tersebut, cara peningkatan kinerja pusat data bom guna menunjang pelaksanaan operasi penjinakan bom, dan rencana kegiatan Pusdabom Mabes Polri berkaitan dengan prediksi ancaman bom masa yang akan dating. Sedangkan tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui kesenjangan antara kinerja pusat data bom Mabes Polri dalam meningkatkan kualitas operasional para teknisi bom Brimob dan kenyataan operasional di lapangan. Untuk mengetahui sampai sejauh maim anggota Polri yang bertugas menangani bom dapat memanfaatkan keberadaan pusat data bom dalam menunjang tugasnya di lapangan, dan untuk memberikan rekomendasi dalam upaya penyempurnaan orgaaisasi serta program kerja Pusdabom Mabes Polri agar lebih bermanfaat dan aplikatif.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode penelitian berupa metode studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara, pcmeriksaan dokumen, dan observasi. Sedangkan analisa data diiakukan dengan menggunakan teknik mengorganisir data, mengembangkan kategori dalam proses reduksi data, menyajikan data kedalam pola, dan melakukan verifikasi data atau konklusi.Penelitian dilaksanakan di Pusat Data Bom Mabes Polri Sat 1 Gegana dan Gegana Polda Metro Jaya serta pengambilan data primer berupa wawancara tertulis dengan Unit Gegana yang berada di daerah lain.
Dari penelitian ini ditemukan bahwa Pusat Data Bom Polri terbentuk karena adanya situasi aksi terorisme global dan perkembangan teknologi informasi yang dapat dimanfaatkan dalam upaya menanggulangi aksi terorisme yang bermuara pada suatu tindakan pencegahan terhadap aksi terorisme terutama aksi tenor bom, namun beberapa program kerja dari pusat data bom hingga saat ini belum menyentuh secara langsung terhadap pelaksanaan operasi penjinakan bom dan masih dalam proses peningkatan erja organisasinya.
Berdasarkan temuan tersebut maka disarankan bahwa program-program dari Pusat Data Bom yang telah ada dan telah berjalan harus dapat dipertahankan dan dikembangkan sesuai dengan situasi ancaman yang ada serta dibentuknya Pusdabom di tingkat Polda untuk memudahkan distribusi informasi dari pusat ke daerah, dan disarankan pula agar dibentuk pusat-pusat data yang memiliki teknologi yang secanggih Pusdabom dilingkungan Polri untuk memudahkan anggota Polri mengakses data yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas mereka di lapangan.