Abstrak

Sebagian besar masyarakat di Kecamatan Soropia bermata pencaharian sebagai nelayan. Namun selama menangkap ikan, sebagian besar masyarakat Kecamatan Soropia menggunakan bahan peledak (bom ikan) demi untuk mendapatkan hasil tangkapan ikan berlimpah. Dampak yang ditimbulkan akibat penggunaan bom ikan oleh masyarakat Ssoropia sangat luas yaitu rusaknya terumbu karang, menimbulkan bahaya bagi nelayan, serta mengakibatkan terciptanya aksi teror ditengah masyarakat. Melihat dampak diatas, maka sudah menjadi tanggung jawab Polresta Kendari, TNI- AL, dan Dinas Kelautan Dan Perikanan serta elemen masyarakat untuk menanggulangi maraknya penggunaan bom ikan diwilayah hukumnya.

Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuatitatif, dengan metode studi kasus, penulis mencoba mencari tahu tentang alasan digunakannya bom ikan oleh masyarakat di Kecamatan Soropia serta mencoba menggambarkan upaya penanggulangan penggunaan bom ikan oleh Polresta Kendari beserta kendalanya.

Dalam menganalisis permasalahan tersebut penulis menyusun teori dan konsep yang diperlukan, yaitu: Social structure and anomie theory dari Robert K Merton, Deterrence Theory dari Cesare Beccaria, konsep penanggulangan dan Community Policing, serta faktor-faktor yang mempengaruhi penegakan hukum.

Adapun hasil dan penelitian ini menunjukkan bahwa selain menangkap ikan, masyarakat di Kecamatan Soropia juga membudidayakan rumput laut, namun pendapatan yang diperoleh sangat kecil. Agar kebutuhan hidup dapat terpenuhi sebagian masyarakat di Kecamatan Soropia menggunakan bom ikan karena mampu meningkatkan hasii tangkapan. Penggunaan bom ikan oieh masyarakat Kecamatan Soropia telah berlangsung sejak lama bahkan hirgga turun-temurun.

Upaya penanggulangan penggunaan bom ikan oleh Polresta kendari dilakukan melalui pelaksanakan penyidikan dan penyelidikan oleh Satreskrim dan melakukan operasi khusus. Upaya lain juga dilakukan oieh Satuan Samapta dalam kegiatan patch dan pemberian pembinaan dan penyuluhan oleh Bagian Binamitra bersama petugas Polmas Polsek dengan mengedepankan partisipasi masyarakat. Selain itu upaya penanggulangan juga ditempuh dengan melakukan koordinasi lintas sektoral dengan Dinas Kelautan dan Perikanan serta TNI AL.

Akan tetapi kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa upaya penanggulangan terhadap penggunaan bom ikan yang dilakukan selama ini oleh Polresta Kendari dianggap kurang efektif karena terdapat beberapa kendala berupa akses jalan, sikap masyarakat yang tertutup, dan kurangnya sarana telekomunikasi berupa repiter pemancar HT. Rekomendasi penulis agar Polresta Kendari dan Pemda memberikan bantuan altematif mata pencaharian, utamakan pendekatan pada masyarakat, dan pemerintah daerah perlu membuat akses jalan yang baik dari Kota Kendari menuju Kecamatan Soropia.