Abstrak

Penggunaan alat tangkap dan cara penangkapan ikan yang menyalahi aturan (illegal fishing) mengakibatkan kelangkaan dan terbatasnya sumber daya ikan di wilayah perairan Pasuruan, sehingga merugikan kepentingan ekonomi dan kelestarian biota laut di daerah tersebut. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan nelayan terhadap penangkapan ikan secara ilegal.

Keberadaan Satpolair Pasuruan dalam memberikan pembinaan kamtibmas kepada masyarakat nelayan didaerah mengenai penggunaan jaring mini trawl dan bahan peledak (bondet) yang dilarang oleh undang-undang sesuai sistim dan metode yang ditetapkan. Melihat fenomena diatas penulis tertarik untuk mengangkatnya sebagai obyek penelitian yang menyoroti masalah Pengaruh Pembinaan Kamtibmas oleh Satpolair Terhadap Perubahan Sikap Nelayan Dalam Penangkapan Ikan Secara Ilegal. Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dan pengaruh pembinaan kamtibmas oleh Satpolair terhadap perubahan sikap nelayan dalam penangkapan ikan secara illegal di wilayah perairan Pasuruan.

Untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan dan pengaruh pembinaan kamtibmas terhadap perubahan sikap nelayan, penulis menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survey yang bersifat explanatory (menjelaskan). Variabel dalam penelitian ini adalah variabel pembinaan sebagai variabel independent dan variabel perubahan sikap sebagai variabel dependent.

Penulis menggunakan sampel sebanyak 159 responden dimana merupakan perwakilan dari seluruh populasi berstrata yang diambil secara acak di 6 (enam) kecamatan dengan straiifikasi sebesar 10% .Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi untuk mendapatkan data primer maupun data sekunder. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala linkert. Teknik yang digunakan dalam menganalisis data adalah analisis deskriptif dan pengujian hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan perhitungan uji korelasi dan regresi linier sederhana.

Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pembinaan kamtibmas oleh Satpolair dengan perubahan sikap nelayan dalam penangkapan ikan secara ilegal di wilayah perairan Pasuruan. Hubungan ini ditunjukkan oleh koefisien korelasi senilai 0,511 hal ini berarti sifat hubungan positif artinya bahwa setiap kenaikan nilai pada variabel pembinaan kamtibmas (X) akan diikuti dengan kenaikan variabel perubahan sikap (Y) sebaliknya jika variabel pembinaan kamtibmas mengalami penurunan maka akan diikuti dengan penurunan variabel perubahan sikap.

Terdapat pengaruh yang signifikan pembinaan kamtibmas oleh Satpolair terhadap perubahan sikap nelayan dalam penangkapan ikan secara ilegal. Pengaruh signifikan ditunjukkan oleh persamaan Y = 19,495 + 0,788X yang berarti untuk setiap kenaikan satu satuan skor pembinaan kamtibmas (X) maka perubahan sikap akan naik sebesar 0,788 satuan. Besarnya pengaruh variabel pembinaan kamtibmas terhadap variabel perubahan sikap nelayan dalam menangkap ikan secara ilegal hanya sebesar 26,1 % dan sisanya dipengaruhi oleh variabel yang lain.