Abstrak

Latar belakang permasalahan yang diangkat dalam penulisan skripsi ini adalah pertambangan batubara tanpa izin di Kabupaten Tanah Laut. Kegiatan pertambangan batubara tanpa izin tersebut dilakukan oleh perusahaan yang tidak memiliki izin kuasa pertambangan.

Skripsi ini mergangkat masalah bagaimana modus operandi penambangan batubara tanpa izin di Kabupaten Tanah Laut, proses penyidikan oleh Sat Reskrim Polres Tanah taut dan faktor-faktor yanng mempengaruhi proses penyidikan penambangan batubara tanpa izin. Teori yang digunakari dalam skripsi ini adalah teori manajemen (GR Terry), teori penyimpangan pekerjaan polisi (Barker), teori kesadaran hukum (Soejono Soekanto), teori deferential asociation (Sutherland) dan konsep-konsep pertambangan serta konsep penyidikan tindak pidana. Skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode deskriptif analisis. Sedangkan sumber data/informasi meliputi: Kapolres, Kasat Reskrim, penyidik/penyidik pembantu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Energi dan Sumber daya Mineral Kabupaten Tanah Laut, Kepala Sakai Penataan dan Penertiban, tokoh masyarakat, pelaku penambang batubara tanpa izin, masyarakat yang terkena dampak. Teknik pengumpulan data meliputi: observasi/pengamatan,wawancara dan dokumentasi.

Temuan penelitian menggambarkan situasi dan kondisi daerah Kabupaten Tanah Laut, Situasi kesatuan Polres Tanah Laut dan Sat Reskrim Polres Tanah Laut. Temuan penelitian dalam skripsi ini antara lain : Dalam proses penyelidikan oleh Sal Reskrim Polres Tanah Laut adanya tebang pilih kasus, dan masih adanya intervensi dari pejabat kepolisian. Analisis mengenai penambangan batubara tanpa izin manumit teori deferential association bahwa proses penambangan batubara tanpa izin dipelajari melalui orang lain. Selain itu analisis mengenai proses penyidikan penambangan tanpa izin oleh Sat Reskrim Polres Tanah Laut penulis menggunakan teori manajemen operasional reserse yang meliputi pcrencanaan penyidikan, pengorganisasian sat reskrim, pelaksanaan penyidikan dan pengawasan/pengendalian oleh Kasat Reskrim.

Selain itu, terdapat penyimpangan pekerjaan polisi dalam proses penyidikan oleh Sat Reskrim Polres Tanah Laut terbagi menjadi dua pola yaitu: Penyimpangan pekerjaan polisi dalam tahap penyelidikan dan penyimpangan pekerjaan polisi dalam tahap penyidikan.

Kesimpulan yang diperaleh dari keseluruhan pembahasan skripsi ini. bahwa masih terdapat adanya penyimpangan tugas dan wewenang kepolisian yang dilakukan oleh penyidik Sat Reskrim Polres Tanah Laut dalam proses penyidikan penambangan batubara tanpa izin. Oleh karena itu perlu disarankan adanya kontrol sosial baik dari masyarakat, pemerintah dan instansi terkait maupun dalam tuhuh Polri.