Abstrak

Praktik illegal fishing masih banyak yang dilakukan oleh nelayan tradisional Indonesia, termasuk juga yang dilakukan oleh para nelayan tradisionai yang terdapat di Muara Angke. Polsek Sunda Kelapa berusaha untuk mencegah dan menghentikan praktik illegal fishing yang dilakukan oleh nelayan tradisional di Muara angke dengan cara memberdayakan HNSI sebagai wadah organisasi bagi seluruh masyarakat nelayan di seluruh Indonesia. Skripsi ini berjudul Pencegahan Praktik Illegal Fishing oleh Polsek Sunda Kelapa MelaIui Pemberdayaan HNSI Muara Angke. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menggambarkan praktik illegal fishing yang dilakukan oleh nelayan tradisional di Muara angke, untuk inengetahui upaya yang dilaksanakan oleh HNSI dalam mencegah praktik illegal fishing oleh nelayan tradisional Muara Angke serta kendala yang dihadapi, dan mengetahui bagaimanakah pola pembinaan Polsek Sunda Kelapa terhadap HNSI dalam mencegah praktik illegal fishing yang dilakukan oleh nelayan tradisional di Muara Angke.

Penelitian ini dilakukan oleh penulis di wilayah Muara Angke selama 1 (satu) bulan terhitung mulai tanggal 08 Maret 2007 sampai dengan 08 April 2007. pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif yang bertujuan untuk menerangkan dan menggambarkan praktek illegal fishing yang dilakukan oleh nelayan tradisional Muara Angke, upaya yang dilakukan oleh HNSI dalam mencegah praktik illegal fishing dan kendala yang dihadapi serta mcnerangkan penman Polsek Sunda Kelapa terhadap HNSI dalam mencegah praktik illegal fishing yang terjadi.

Dalam pelaksanaannya penulis mengumpulkan data melalui wawancara dengan pihak HNSI, Polsek Sunda Kelapa, Dinas Perikanan DKI Jakarta, Adpet dan nclayan tradisional Muara Angke. Penulis juga melaksanakan penelitian dokumen berupa perijinan dalam penangkapan ikan, laporan kesatuan Polsek Sunda Kelapa, anggaran dasar dan anggara rumah tangga HNSI dan dokumen pendukung lainnya. Selanjutnya data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan kepustakaan konseptual berupa teori pilihan rasional, teori sosial kontrol, teori partisipasi dan kerjasama, teori peran dan status serta konsep pencegahan kejahatan.

Dari penelitian yang dilakukan didapat hasil bahwa praktik illegal fishing yang dilakukan oleh nelayan tradisional Muara Angke adalah dengan menggunakan jaring trawl dalam kegiatan penangkapan ikan. HNSI sebagai wadah masyarakat nelayan Indonesia berusaha untuk mencegah dan menghentikan pratik illegal fishing yang terjadi dengan berpartisipasi dengan Pokmaswas serta memberikan penyuluhan dan pendidikan kepada masyarakat nelayan di Muara Angke. Namun upaya yang dilakukan oteh HNSI tersebut belum mencapai tujuan yang diharapkan karena terdapatnya disebabkan berhagai kendala yang dihadapi oleh HNSI selama Pemerintah dalam hal ini DKP dan Dinas Perikanan DKI Jakarta harus memberikan dukungan dan bantuan kepada HNSI. Selain itu sangat dibutuhkan pola pembinaan yang baik oleh Pospol KPPP Muara Angke terhadap HNSI untuk meningkatkan perannya dalam meneegah dan menghentikan pratik illegal fishing oleh nelayan tradisional Muara Angke.