Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menguji tentang keeratan hubungan kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja anggota Polri dalam studi penanganan penambangan liar pasir Merapi yang dilaksanakan oleh satuan Reserse Kriminal Polres Magelang. Populasi menjadi sampel penelitian yaitu sebanyak 41 orang anggota Sat Rreskrim Polres MageIang. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode survei sensus. Teknik analisa dalam penelitian ini dengan ujim korelasi menggunakan regresi linear berganda.

Instrumen dinyatakan valid karena nilai perhitungan butir instrumen > dari nilai minimun pada faktor analisis. Selanjutnya, uji reliabilitas menyatakan bahwa r alpha r kritis, dengan demikian instrumen dinyatakan reliabel. Pengolahan dan perhitungan data dalam penelitian ini menggunakan program komputer SPPS Version 12.0. Dari hasil uji regresi linear berganda antara variabel XI (kepemimpinan) dan X2 (motivasi kerja) terhadap Y (kinerja anggota Polri) temyata memiliki nilai Adjusted R square sebesar 0,614 dengan persamaan regresi dengan persamaan regresi Y= 15.621 + 1.928 XI + 0.846 X2. Adjusted R. square 0,614 menunjukkan bahwa 61,4 % keragaman dalam kinerja anggota Polri dalam penanganan penambangan liar pasir Merapi pada sat reskrim Polres Magelang adalah akibat keragaman kepemimpinan dan motivasi kerja anggota sat reskrim Polres Magelang.

Koefisien korelasi antara kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja adalah 0,614.Ha1 ini menunjukkkan adanya pengaruh diantara kedua variabel tersebut secara parsial dengan tingkat signifikansi pengaruhnya < 0,05. Maka ada korelasi yang nyata dengan arah hubungan positif (+). Artinya, ada pengaruh positiflpengaruh yang nyata antara kedua variabel (semakin baiknya kepemimpinan akan membuat kinerja cenderung meningkat). Konstanta ?o sebesar 15.621 menunjukkan bahwa apabila tidak ada pengaruh kepemimpinan (X1) dan motivasi (X2), maka kinerja anggota POLRI masih dapat terlaksana dengan baik, karena masih ada faktor lain yang mempengaruhi kinerja anggota Polri.

Koefisien regresi ?1 sebesar 1.928. Berarti setiap perubahan pada variabel kepemimpinan akan meningkatkan kinerja anggota sebesar 1.928 kali. Koefisien regresi ?2 sebesar 0,846 menunjukkan bahwa apabila variabel motivasi (X2) meningkat maka kinerja anggota POLRI juga akan meningkat. Apabila motivasi kerja meningkat maka kinerja yang dihasilkan akan meningkat pula.

Hasil penelitian ini memperkuat teori Amitai Etzione yang membagi kepemimpinan berdasarkan power dan teori kepemimpinan Kunarto tentang unsur-unsur kepemimpinan. Preffcr tentang kckuasaan ditcntukan oleh struktur dalam organisasi dan model kontijensi Fiedler yang mengemukakan kepemimpinan situasional. Dalam hal motivasi penelitian ini mendukung teori tujuan (goal theory), dan teori atribusi atau expectancy theory menyehutkan bahwa kinerja merupakan hasil fungsi motivasi dan kemampuan dasar. Peneliti menyarankan Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), peningkatan kemampuan, reward dan punishment.