Penelitian ini dimaksudkan untuk menjelaskan peran serta Detasemen C Satuan Brimobda Jatim dalam penanggulangan illegal logging di Kabupaten Madiun. Yang dimaksud peran serta adalah pelaksanaan pemberdayaan masyarakat yang bermukim di sekitar hutan wilayah KPH (Kesatuan Pemangkuan Hutan) Madiun. Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat ini mengacu kepada implementasi Polmas pada fungsi Brimob sesuai buku panduan Polmas Skep Kapolri No.Pol. Skep14321V1I12005 sari Polmas: 737-2F tentang Panduan Pelaksanaan Fungsi Brimob dengan Pendekatan Perpolisian.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data primer menggunakan teknik pengamatan dan wawancara tidak terstruktur kepada sumber informasi baik dari internal Detasemen C Satuan Brimobda Jatim maupun masyarakat Madiun yang bermukim di sekitar hutan. Data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan dan data lain dari instansi yang terkait dengan tema penelitian ini.
Penelitian ini menghasilkan temuan data dari berbagai sumber informasi baik dari kalangan internal Detasemen C Satuan Brimobda Jatim maupun masyarakat Madiun yang dijadikan obyek penelitian yang kemudian dikelompokkan ke dalam data primer. Sedangkan data sekunder didapatkan dari studi kepustakaan dan studi dokumen. Dari data primer diperoleh informasi mengenai permasalahan sosial yang langsung dare masyarakat tentang kondisi kamtibmas dikaitkan dengan aktivitas pembalakan liar. Di samping itu, data yang berasal dari internal menunjukkan adanya kendala Detasemen C Satuan Brimobda Jatim. Data sekunder berisi tentang data geografi, demografi Kabupaten Madiun dan kamtibmas berkait dengan lingkungan hidup (kehutanan).
Analisis data dilaksanakan dengan metode deduktif yaitu mereduksi dan mengklasifikan data yang tidak terkait serta mengklarifikasikan data terkait sebagai bahan pembahasan atas permasalahan penelitian. Dengan menggabungkan antara konsep, data yang telah tersaring serta pemaknaan oleh peneliti maka dapat diperoleh suatu kesimpulan dari penelitian ini.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah menjawab permasalahan penelitian yaitu Interaksi sosial antara masyarakat dengan Detasemen C Sat Brimobda Jatim di Madiun telah berjalan namun masih cenderung bersifat semu. Maksud dari sifat semu tersebut dikaitkan dengan keoptimalan interaksi yang disebabkan oleh kerancuan antara tugas pokok dengan konsep Polmas pada fungsi Brimob. Faktor yang mempengaruhi interaksi sosial antara masyarakat dengan Detasemen C Satuan Brimobda Jatim di Madiun adalah kendala berkaitan dengan mentally switch dan waktu untuk merubah mindset. Strategi Detasemen C Sat Brimobda Jatim di Madiun dalam penanggulangan illegal logging di kabupaten Madiun penyusunan program Polmas yang lebih aplikatif dan mengimplementasikan Polmas secara bertahap.