Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah (1)untuk mengetahui pelaksanaan Operasi Illegal Logging 2006 oleh Polres Bau-Bau dalam penanggulangan illegal logging. (2) Untuk mengetahui peran Tim Operasi Illegal Logging - 2006 Polres Bau-Bau dalam penanggulangan illegal logging. (3) Untuk mengidentifikasi kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Operasi Illegal Logging - 2006.

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang menggunakan data kualitatif dengan mengungkapkan fakta secara deskriptif naratif dan lebih bersifat studi kasus dalam menggeneralisasikan kesimpulannya. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu penyajian pola tentang suatu gejala secara rinci berkait dengan masalah yang diteliti. Penelitian deskriptif diterapkan untuk melihat bagaimana proses pelaksanaan Operasi Illegal Logging - 2006 oleh Polres Bau-Bau. Karena tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran secara lengkap. Metoda ini memecahkan masalah yang diteliti dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan objek penelitian yang ada, berdasarkan fakta-fakta yang tampak sebagaimana adanya.

Dalam pembahasan skripsi ini menggunakan beberapa konsep dan teori yang diantaranya adalah teori manajemen, teori aksi dan peran. Sedangkan konsep yang dipakai adalah konsep illegal logging dan operasi kepolisian.

Hasil dari temuan selama melakukan penelitian didapat bahwa langkah-langkah Pelaksanaan Operasi Illegal Logging-2006 oleh Polres Bau-Bau secara umum telah dilaksanaan sesuai dengan tugas, tujuan dan Cara bertindak. Namun masih terdapat adanya kendala-kendala yang ditemukan di lapangan selama berjalannya operasi tersebut, seperti masalah SDM, anggaran dan sarana prasarana, adanya keterlibatan aparat terkait dalam kegiatan illegal logging, serta kondisi geografis, membuat hasil pelaksanaan operasi menjadi kurang maksimal.

Beberapa saranlrekomendasi yang dapat disampaikan berkaitan dengan temuan penelitian adalah (1) perlunya pengawasan terhadap pelaksanaan operasi di lapangan. (2) Perlunya penambahan dan peningkatan personil (SDM) baik secara kuantitas maupun kualitas. (3) Perlu adanya pemberian dana operasi yang tepat waktu sehingga dapat mendukung pelaksanaan operasi. (4) Dukungan sarana dan prasarana pendukung operasi yang hams disediakan oleh pusat dalam mendukung kelancaran pelaksanaan operasi. (5) Perlu adanya pemberian reward bagi petugas yang berprestasi di lapangan dan pemberian punishment bagi petugas yang melakukan penyimpangan dalam pelaksanaan tugas.