Abstrak
Manusia berkelompok berangkat dari adanya fantasi-fantasi yang menyelimuti alam kognitifnya. Mereka yang termarjinal biasanya berangkat dari kekecewaan terhadap sistem birokrasi yang dianggap lambat terhadap situasi. Alhasil mereka hanya akan tunduk pada aturan-aturan kelompok bukan negara. Pada kenyataannya pers juga mampu memarjinalisasikan kelompok termasuk polisi. Isi muatan media massa sering memojokkan polisi, sehingga ada pendeskriditan pada kerja polisi. Hal inilah yang membuat muncul kelompok-kelompok anarkis berkelompok dalam konteks pengamanan dan penegakkan hukum yang berpola premanisme.