Abstrak
Perjuangan selalu ada rintangannya. Ada duri-duri tajam yang senantiasa menghadang dan mengancam. Ada rekayasa dan pemutarbalikan fakta, bahkan ada ancaman terhadap harta dan nyawa. Namun percayalah bahwa perjuangan selalu melahirkan orang-orang besar nan mulia, yang nama dan jasanya akan selalu dikenang bak pahlawan.Tetapi jangan lupa ia juga menyingkap siapa diantara mereka yang busuk hatinya, tetapi bejat layaknya seorang pejabat. Pikiran dan nafsu apa yang menguasai otak dan niat orang-orang yang menolak disyahkannya Rancangan Undang-undang Anti Pornografi/pornoaksi (RUU APP). Bukanlah ini untuk kepentingan kita bersama ? Demi keluarga yang kita cintai, generasi muda yang kita bangga, bangsa yang kita bela, dan demi harga diri dan martabat sebagai manusia ? ini bukan semata-mata persoalan islam atau no islam, Arab atau non Arab, tetapi lebih dari persoalan martabat dan moral manusia. Kita sangat menyayangkan nafsu para penolak diundangkannya RUU APP yang mencoba mengalihkan isu legalisasi RUU APP itu menadi isu sara (Suku agama dan ras) Pembahasan RUU APP dibelokkan menjadi isu islamisasi bahkan arabisasi, Malah tanpa tedeng adab aling-aling. para penolak memanfaatkan mementum pembahasan RUU APP dialihkan menjadi seolah-olah melanggar HAM, kebebasan berekspresi, kebebasan seni, adat dan tradisi masyarakat tertentu, Bahkan kini mulai dipaksakan seakan-akan melanggar Pancasila dan UUD 1945 serta kebhinekaan yang ada, sungguh ini adalah fitnahyang keji dan kejam.