Abstrak
Eksistensi polisi di negara demokrasi dewasa ini semakin disorot masyarakat dalam segenap segi kehidupannya. Dari mulai kinerjanya, organisasinya, sistem operasionalnya, sistem rekruitmennya, perilaku personilnya dan seterusnya.Namun yang utama adalah keberhasilan pelaksanaan tugasnya, Permasalahan pokoknya adalah apakah keberhasilan itu sepadan dengan uang rakyat yang digunakan untuk membiayai polisi ? Hal ini diteliti dengan tajam atas kenyataan bahwa kiprah polisi tidak menghadirkan keamanan dan ketertiban yang semakin baik. Dunia universitas yang tertarik atas permasalahan tersebut lalu menghadirkan penelitian dan analisa yang semakin menajam, yang salah satu kesimpulannya adalah bahwa sistem kepolisian yang tergelar diberbagai negara demokrasi yang memilki reputasi tinggi dalam profesionalisme polisi ternyata telah gagal dalam melaksanakan fungsi dan misinya, karen apolisi hanya berkutat pada pelaksanaan tugas tradisional dan konvensional saja. menangkap, patroli dan mengatur lalu lintas, melkukan reaksi cepat dan sebagainya, Tetapi tidak mampu mencegah kejahatan dan menghadirkan ketertiban umum, yang merupakan syarat untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat. Berapapun biaya ditambah dan berapapun personil diperbesar, tidak akan merubah situasi, karena data menunjukkan bahwa angka kejahatan tetap meningkat. Analisa yang tajam menyimpulkan bahwa polisi harus mereformasi total paradigma lama yang tradisional dan konvensional menjadi paradigma baru, mencegah kejahatan secra efektif dan mewujudkan ketertiban umum yang mantap, Paradigma baru ini berarti harus mereformasi sikap pikiran da tindakan yang pasti akan mereformasi segala aspek pelaksanaan tugas polisi. Organisasi manajemen operasional dan sebagainya harus diorientasikan pada pemenuhan tuntutan keamanan masyarakat, Polisi yang mampu mewujudkan hal ini adalah wujud nyata dari Polisi Masa Dapan. Bagaimana dengan POLRI perjalanan masih Panjang.