Abstrak
Dibanyak negara maju yang demokratis sekarang ini sedang terjadi perubahan yang revolusioner dalam pandangan dan tindakan polisi-jkuga dalam sikap dan perilaku polisi baik dalam lingkup individumaupun lingkup instansional. Polis yang mengandalkan patroli dan pergerakan Unit reaksi cepat dan penyidikan oleh reserse atau detektif mereka sebut sebagai paradima konvensional atau paradigma lama yang berkembang sejak akhir Perang Dunia ke II sampai tahun 1970-an.
Dengan menghebatnya penggunaan narkoba serta peradaban brutalitas yang membuat kualitas kehidipan masyarakat perkotaan merosot begitu tajam membuktikan bahwa paradigma konvensional tidak berdaya untuk memberi rasa aman pada masyarakat, Aaplagi membina ketertiban. Paradigma lama membuktikan bahwa paradigma itu telah banyak mendorong tiindakan polisi yang menyeleweng sehingga merusak citra serta menurunkan kepercayaan masyarakat pada polisinya.
Sejak pertengahan 1960-an Kepolisian negara maju didorong oleh dunia universitas telah menemukan model operasional yang diberi sebutan Comuniting policing yang terbukti ampuh untuk mencegah kejahatan, membentuk suasana tertib sekaligus mengangkat kualitas kehidupan masyarakat Comunity Policing lalu disebut sebagai paradigma baru tindakan kepolisian.
Dunia Universitas lalu meneropong lebi tajam komponen-komponen pendukung pengefektifan aplikasi paradigma baru ini, Ditemukan banyak variabel baik yang berlingkup internal maupun eksternal polisi, Variabel-variabel itu secara gamblang ditulis dalam 42 artikel yang diedit menjadi buku tebal ini. Dan mulai perbaikan sistem seleksi polisi sampai hal-hal penting yang mempengaruhi sikap dan tindakan polisi serta masyarakat dalam bersama-sama mencegah kejahatan maupun membina suasana tertib dan aman suatu buku yang wajib kita cermati bersama.