Abstrak
Tema Dekonstruksi Sosial Forestri diambil karena ingin mengisi konsep-konsep sosial forestri yang sering diartikan sepihak dan diterjemahkan oleh Badan Usaha Negara bidang kehutanan dan Pemerintah yang mengelola sumberdaya hutan. Bahwa masih ada wacana lain dalam wacana sosial forestri yang berkembang di indonesia, itupun niscaya untuk dinegasikan oleh siapapun. Pemikiran-pemikiran dalam buku yang mulai dirintis tahun 1995 ini dikembangkan Penulis lewat forum-forum ilmiah untuk mencari masukan dan kritik, sekaligus mempertahankan mepikiran tersebut sepanjang belum ada data-data yang menggoyahkan pemikiran yang dikembangkan. Hal ini dilakukan Penulis semata-mata atas kesadaran bahwa ilmu pengetahuan hanya akan terus berkembang jika terus ada perdebatan dan kritik di dalammya. Buku yang sedianya direncanakan sebagai buku referensi tentang Sosial Forestri, ini mengupas banyak hal berkait dengan persoalan masyarakat, lingkungan, dan semberdaya alam yang hingga kini dirasakan masih timpang. Oleh karenanya, penulis, yang juga pengampu mata kuliah Hutan Kemasyarakatan, berusaha untuk menarik dan membahasnya pada posisi yang berimbang.