Tentunya Mega belajar politik baik lingkup yang lokal maupun Internasional. Ia juga sangat memperhatikan bagaimna intrik politik terjadi. Ketka Mega berusia 20 tahun ia menyaksikan intrik politik yang dahsyat yang kemudian berakhir pada kejatuhan ayahnya sebagai seorang presiden. Setelah itu ia mengalami masa-masa sulit sebagai kerabat dekat tokoh yang oleh rezim yang berkuasa diberi stigma penyebab terpuruknya RI. "Diamnya" nya Mega berarti bilau tidak bekerja. Beliau pasti merasakan pula betapa pahit getirnya kondisi bangsa dan masyaarakat yang dilanda krisis yang berkepanjagan, Beliau pasti mengkomunikasikan pelbagai program dengan para stafnya (menteri dan pejabat terkait) atas persoalan bangsa dan negra serta mengaplikasikan program tersebut dalam tindakan nyata.