Abstrak
Buku dengan judul ?Sosiologi suatu pengantar? membahas berkenaan dengan penyorotan atas sejumlah prinsip dalam bidang displin ilmu sosiologi. Sehingga buku ini dapat digunakan untuk sarana pembelajaran sendiri atau sebagai pelengkap bagi tenaga pendidik. Buku ini berisikan dua puluh bab yang setiap babnya berisikan penjelasan ? penjelasan materi disiplin ilmu sosiologi, namun dikarenakan banyaknya materi yang disajikan. saya hanya membatasi penulisan resume menjadi dua bab saja yang menurut saya sesuai dengan apa yang disampaikan oleh dosen pada materi smester satu. Bab I Isi dalam bab I berkenaan dengan Definisi sosiologi, yaitu ilmu yang mempelajari tingkah laku kelompok sosial dengan kelompok sosisal yang lain. Sehingga bermanfaat dalam perencanaan kebutuhan masyarakat dimasa mendatang. Sosiologi merupakan disiplin ilmu sosial namun dalam sosiologi tidak memberikan kebenaran yang koheren dikarenakan terdapat dua faktor, yaitu pertama, baru pada masa akhir ? akhir ini saja metode ilmiah diterapkan dalam pengamatan tingkah laku sosial dan kedua, dalam hubungannya dengan hal ? hal yang berkaitan dengan manusia seseorang harus menghadapi banyak persoalan yang tidak terdapat dalam ilmu alam. Terdapat beberapa persyaratan dalam melakukan metode ilmiah pada disiplin ilmu sosiologi, diantaranya : a. Fakta yang bisa dibuktikan (ontology) b. Penolakan absolutism (penolakan kebenaran mutlak) c. Netralitas etis d. Obyektivitas e. Standarisasi metode pengamatan f. Profesionalisme g. Kondisi ? kondisi yang terkendali / sama adapun tahapan dari metode ilmiahnya sebagai berikut : a. Perumusan hipotesa b. Kerangka riset c. Pengumpulan data d. Analisa data e. Kesimpulan. Bab IX Dalam bab IX pada buku ini terdapat pembahasan berkenaan dengan pengendalian sosial. Apa yang dimaksud dengan pengendalian sosial adalah cara atau metode mempengaruhi seseorang agar berprilaku selaras dengan kehendak dalam kelompok sosialnya. Hal ini bertujuan untuk menciptakan kewajaran organisasi dan keterlibatan sosial dalam sesuatu masyarakat. Terdapat struktur normatif dalam pengendalian sosial diantaranya : a. Nilai (values) : Perasaan ? perasaan teramat yang dimiliki anggota masyarakat. b. Folways : adat, cara bertindak yang menjadi kebiasaan. c. Mores : aturan kesusilaan, penjabaran perilaku benar atau salah. d. Laws : aturan kesusilan yang dijadikan hukum tertulis. Norma yang terinternalisasi dalam diri kita akan bersifat reflex sehingga kita dapat berperilaku dengan tepat dan ini dapat dikendalikan dengan penuh kesadaran daripada adanya rasa takut dengan ancaman yang akan diterima, oleh karenanya disebut sebagai social kontrol. Dalam masyarakat yang heterogen diperkotaan masyarakat dituntut untuk menyelaraskan perilakunya dengan sejumlah norma yang cukup banyak, yang mungkin saja terjadi inkosistensi diantaranya sehingga berdampak pada konflik norma. Pada situasi sedemikian maka norma yang mempengaruhi kepentingan terbesar lah yang diperhatikan, dalam hal ini social control harus dikesampingkan terlebih dahulu. Norma ini merangsang manusia untuk memberikan sanksi agar manusia dapat berperilaku selaras dengan kehendak dari kelompok sosialnya. sistem penghargaan diberikan kepada individu yang dapat menyesuaikan dengan kehendak kelompoknya dan berlaku sebaliknya. Terdapat mekanisme social kontrol dari ekstenal diri manusia yang memiliki dua sifat, yaitu pertama, mekanisme informal dan mekanisme formal. Mekanisme informal contohnya ejekan,kucilan, gossip dan lain ? lain. Sedangkan mekanisme formal contohnya penjara, polisi, pekerja sosial dan lain ? lain. Proses kontrol sosial ini berlangsung dinamis dan dapat berubah ketika terjadi perubahan sosial yang besar.